Definisi
Istilah "maloklusi" mengacu pada susunan
gigi atas dan bawah yang tidak normal. Gigi tersusun dalam pola yang sangat
spesifik dan, dalam oklusi normal, gigi mencapai tujuan ideal berupa gigitan
yang nyaman dan fungsional. Ketika kita menangani maloklusi , tujuan
utama kita selalu sama, yakni mengembalikan gigitan yang nyaman dan
fungsional. Untuk karnivora seperti anjing dan kucing, oklusi normal
digambarkan di bawah ini.
- Gigi taring mandibula (bawah) terletak di depan
gigi taring maksila (atas)
- Gigi seri rahang atas terletak di depan gigi seri
rahang bawah.
- Dari molar ke depan, premolar rahang atas berada
di bukal (bagian luar) premolar rahang bawah.
Penyebab Maloklusi
Pada anjing dan kucing, maloklusi hampir selalu bersifat
turun temurun. Disarankan agar anjing dan kucing yang memiliki maloklusi tidak
dibiakkan. Kadang-kadang, kondisi lain seperti trauma, penyakit periodontal,
dan tumor dapat menggerakkan gigi dalam kaitannya satu sama lain dan menyebabkan
maloklusi sekunder.
Diagnosis
Maloklusi
Maloklusi selalu
menarik karena setiap maloklusi berbeda. Oleh karena itu, rencana perawatan
khusus harus disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan kondisi setiap
pasien. Tidak ada perawatan menyeluruh, dan sering kali ada beberapa pilihan
yang valid tergantung pada preferensi pemilik. Diagnosis maloklusi tertentu
dan gejala sisa (kondisi tambahan yang merupakan konsekuensi dari
kondisi primer), dilakukan melalui pemeriksaan mulut lengkap. Kami sering kali
dapat mendiagnosis dan memberikan pilihan perawatan berdasarkan konsultasi awal
karena pengalaman kami yang luas dengan kondisi ini; namun, pemeriksaan mulut
menyeluruh hanya dapat diselesaikan dengan bantuan sedasi dan pencitraan mulut.
Berikut ini beberapa terminologi tambahan untuk maloklusi:
- Maloklusi Kelas I :
Gigi yang posisinya tidak tepat, dengan hubungan panjang rahang yang
normal. Ada banyak subklasifikasi dari maloklusi ini.
- Maloklusi Kelas II :
Distoklusi mandibula (rahang bawah yang terlalu pendek relatif terhadap
rahang atas).
- Maloklusi Kelas III :
Mesioklusi mandibula (rahang bawah terlalu panjang dibandingkan rahang
atas). Umum terjadi pada hewan brachycephalic (bulldog, frenchie, pugs,
dll…)
- Maloklusi Kelas IV : Maloklusi skeletal asimetris.
Tindakan
Apa pun maloklusi yang dialami, setiap pasien akan
memiliki kebutuhan masing-masing untuk mengembalikan gigitan yang nyaman dan
fungsional. Beberapa pilihan dapat memberikan penyembuhan permanen setelah satu
prosedur, sementara yang lain memerlukan tindak lanjut yang ketat, beberapa
prosedur anestesi, dan perawatan di rumah yang cermat agar berhasil. Dari yang
paling mudah hingga yang paling canggih, perawatannya meliputi:
- Pencabutan selektif : Salah satu pilihannya adalah mencabut
gigi yang menyebabkan rasa tidak nyaman. Pilihan ini relatif cepat,
memerlukan tindak lanjut minimal, tidak memengaruhi kemampuan makan, dan
komplikasinya jarang terjadi.
- Odontoplasti : Membentuk kembali gigi, untuk maloklusi
yang sangat ringan.
- Gingivoplasti : Membentuk kembali jaringan gusi yang
bersentuhan dengan gigi.
- Osteoplasti : Membentuk kembali tulang di bawah
jaringan gusi.
- Pengurangan mahkota dengan terapi pulpa vital : Prosedur
endodontik yang secara signifikan memperpendek gigi yang menyebabkan
trauma.
- Ortodontik (pergerakan gigi) :
- Ortodontik gaya intermiten: Ini termasuk
perluasan mahkota sementara, bidang gigitan akrilik khusus, dan metode
lainnya.
- Ortodontik gaya aktif: Kancing, braket, dan
rantai elastis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar