Jumat, 31 Mei 2024

MEGACOLON PADA KUCING


ETIOLOGI

Megacolon merupakan kondisi pada kucing yang ditandai dengan dilatasi kolon yang persisten dan konstipasi kronis. Kebanyakan kasus terjadi secara idiopatik. Obstruksi mekanis (fraktur pelvis, neoplasia, striktur dan benda asing), pola normal motilitas kolon terganggu, dehidrasi, kurangnya aktifitas fisik dan ketidakjelasan fungsi abnormalitas seperti spinal cord lessions sering kali ditemukan sebagai penyebab megacolon sebelum diagnosa “idiopatik” megacolon dibuat. 

Anamnesa

 Uno merupakan kucing semi outdoor dibawa ke klinik pada tanggal 19 Mei 2024 dengan keluhan lemas dan tidak mau makan. 

Pemeriksaan umum

  •  BERAT BADAN :   4.1 kg 
  •  TEMPERATUR : 38.7 C ( demam ) 
  •  BCS. 4 /5






Pemeriksaan Fisik

Terdapat massa yang sangat keras dan besar dibagian abdomen, hewan terlihat mengejan sesekali

Pemeriksaan ( X - RAY )

Teramati adanya massa dalam jumlah besar pada bagian usus besar (colon) Uno yang diduga adalah feses. 




Pemeriksaan darah lengkap

Dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk melihat tingkat infeksi yang terjadi dan fungsi organ Uno. Pemeriksaan ini wajib dilakukan karena Uno akan menjalani tindakan bedah enterotomy.

Diagnosa

Diagnosa pada kasus megacolon berdasarkan pada rekam medis, pemeriksaan klinis dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang radiografi pada bagian abdomen. Seringkali teramati gejala letargi, penurunan nafsu makan dan ketidakmampuan defekasi dalam jangka waktu yang lama. Dehidrasi, nyeri pada bagian abdomen dan mild mesenteric lymphadenopathy sering kali ditemukan pada pemeriksaan klinis. Pemeriksaan radiografi dapat mengkonfirmasi pembesaran pada kolon, pelvic fracture, massa dan spinal deformities.


Pengobatan 

Terapi pada kasus megacolon bergantung pada beberapa faktor termasuk keparahan dari konstipasi, impaksi feses dan penyebab megacolon itu sendiri. Terapi menggunakan laksativ menjadi opsi pertama. Apabila terapi yang diberikan tidak efektif, disarankan untuk melakukan tindakan bedah enterotomy atau enterectomy. Tindakan bedah enterotomy dilanjutkan dengan rawat inap 1 minggu dengan treatment.

Pencegahan 

Pencegahan pada kasus megacolon didasari pada penyebab utama. Bebeapa hal yang dapat dilakukan dan disarankan untuk mencegah terjadinya keberulangan pada kasus ini meliputi menghindari hewan dari benda asing yang mungkin tertelan dan memberikan tulang kepada hewan peliharaan, menjaga status hidrasi, meningkatkan aktifitas fisik.   


Kesimpulan

Megacolon adalah gangguan saluran cerna berupa pembesaran pada daerah kolon secara persisten yang sebagian besar penyebabnya belum diketahui atau idiopatik. Hewan yang menderita penyakit ini seringkali terlihat lemas, penurunan nafsu makan dan kesulitan saat defekasi atau buang air besar. Pengobatan menggunakan laksatif dapat digunakan namun apabila tidak ada respon yang baik maka tindakan bedah perlu dipertimbangkan. 
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar