Etiologi
Kucing merupakan salah satu hewan kesayangan yang banyak disukai orang karena
tingkahnya yang lucu, gemes dan mudah dipelihara. Tetapi jumlah populasi kucing yang
semakin banyak akan berpengaruh dengan kualitas kesehatan kucing. Banyaknya penyakit
kucing yang bisa menularkan ke sesama kucing dan manusia. Feline infectious peritonitis
(FIP) atau peritonitis menular pada kucing merupakan penyakit viral umumnya fatal pada
berbagai jenis kucing, disebabkan oleh Feline corona virus (FCoV) dari genus
Alphacoronavirus, famili Coronaviridae (Widhyari et al., 2018). Ada dua serotype FCoV
yaitu serotipe I dan II.
Tipe basah dicirikan oleh
adanya akumulasi cairan di dalam rongga abdomen, rongga dada, atau keduanya. Kucing
yang rongga dadanya terakumulasi cairan menyebabkan sulit bernafas, sedangkan kucing
dengan cairan dalam rongga abdomen menunjukkan adanya pembesaran abdomen secara
progresif. Penyakit tipe basah ini berjalan cepat dan perut kucing akan membuncit karena
penimbunan cairan di dalam dada dan perut (Widhyari etal., 2018). Tipe "dry form" atau
noneffusive (kering), melibatkan sel darah putih dalam jaringan, dan merupakan respon
radang dalam jaringan tersebut. Biasanya organ yang terserang mata, sistem syaraf pusat,
liver dan ginjal dsb.
Gejala Klinis
Pasien datang pada tanggal 27 April 2024 jenis hewan kucing bernama Abu umur 3
tahun yang hidupnya semi indoor atau kadang suka keluar rumah, dimana abu sering bertemu
dengan banyak kucing liar diluar rumah teramati perutnya semakin membesar terlihat seperti
buncit, nafsu makannya semakin menurun tiap hari dan biasanya aktif sekarang lemas. Saat
pemeriksaan di ruang poli berat badan abu 3,8 kg mengalami peningkatan suhu 39,8 ̊C,
dengan body condition score (BCS) 3 (tiga), saat dilakukan inspeksi dan palpasi abdomen
hasilnya terjadi distensi abdominal, turgor kulit lebih dari 2 detik atau lambat yang
menandakan dehidrasi dan mukosa mulut terlihat agak pucat.
Diagnosis
Diagnosa FIP dapat melalui anamnesa, gejala klinis, pemeriksaan penunjang seperti
pemeriksaan serologis, ultrasonografi, radiografi, dan analisis darah (kimia darah dan whole
blood). Saat menjelaskan kondisi kucing Abu saat ini dimana penyakit yang diduga mengarah
ke feline infectious peritonitis (FPIV) virus lebih kuat dilihat dari gejala dan hasil
pemeriksaan kepada pemilik. Kucing Abu disarankan untuk melakukan pemeriksaan
penunjang yang meliputi pemeriksaan darah lengkap (hematologi dan kimia darah), rapid test
FIPV dan abdominocentesis untuk mengetahui apakah diagnosa meneguhkan diagnose
penunjangnya.
Pemeriksaan Darah Lengkap (Hematologi dan Kimia Darah)
Rapid Test FIP
Rapid Test FIP bertujuan untuk mendeteksi antibodi Immunoglobulin M (IgM) dan
Immunoglobulin G (IgG) dalam darah yang terbentuk ketika terpapar FIP. IgM muncul
terlebih dahulu, menjadi tanda awal infeksi. IgG keluar kemudian, timbul reaksi yang lebih
spesifik dan lebih kuat terhadap virus. Spesimen (darah/ serum/ plasma) dimasukkan ke
dalam alat uji dan diserap dengan sistem kapilaritas, bercampur dengan konjugat pewarna
antigen FIP dan mengalir melintasi membran yang telah dilapisi sebelumnya. Menunjukan
hasil positif jika level antibody FIP pada sampel berada pada atau di atas batas deteksi tes,
sehingga muncul warna pada pita uji (T), sedangkan ketika tingkat antibodi FIP dalam
sampel nol atau di bawah batas target, pita uji (T) tidak berwarna, ini menunjukkan hasil
negatif (Levy dan Staci, 2014). Hasil rapid test FIP abu menunjukkan hasil positif terlihat
munculnya warna pada pita uji (T).
Hasil RAPID TEST FIP |
Abdominocentesis
Pengambilan cairan. |
Pencegahan
Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Pengobatan yang
ada masih berupa pengobatan suportif untuk mengurangi gejala dan mengurangi rasa sakit
kucing. Kucing yang sakit dapat bertahan hidup 1 minggu - 1 tahun tergantung kekebalan
tubuh dan keparahan penyakit. Menjaga kebersihan tinggal kucing peliharaanmu dengan cara
melakukan sanitasi yang rutin . Sanitasi perlu dijaga untuk mencegah penyakit ini seperti
dengan menjaga kebersihan kandang dan peralatan, dicuci dengan sabun, deterjen atau
desinfektan yang bisa mengurangi resiko kontaminasi bakteri dan virus. Bahan yang murah
meriah & cukup efektif adalah larutan kaporit/pemutih + 3 %. Rutinlah mengganti pasir di
dalam litter box. Usahakan untuk menjemur pasir tersebut minimal 2 kali seminggu. Jaga
kesehatan kucing dengan pemberian nutrisi yang cukup dan baik. Makanan yang berkualitas
dan bernutrisi baik bisa membantu memperkuat kekebalan tubuhnya. Pastikan makanan
kucing anda mengandung cukup protein, vitamin, dan antioksidan. Jangan biasakan kucing
anda berkeliaran bebas keluar rumah, agar tidak terjadinya penularan penyakit dari kucing
liar. Bawa periksa dengan rutin untuk pengecekan kesehatan. Apabila kucing peliharaan anda
mengalami penurun kondisi segera bawa ke dokter hewan terdekat untuk diperiksa.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
pemeriksaan
pemeriksaan darah lengkap (hematologi
fisik dan pemeriksaan penunjang meliputi
dan kimia
darah), rapid tet FIP dan
abdominocentesis kucing Abu terdiagnosa Feline Infectious Peritonitis efusif (basah).
Pengobatan yang diberikan memberikan hasil yang baik terhadap penurunan derajat distensi
abdomen.
Kucing kasus didiagnosa terinfeksi feline infectious peritonitis bentuk efusi yang ditandai
dengan terjadi asites. Peneguhan diagnosa dilakukan melalui pemeriksaan fisik meliputi
pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan sistem organ serta pemeriksaan penunjang meliputi
pemeriksaan hematologi, rontgen, ultrasonografi, biokimia darah, abdominocentesis, dan tes
rivalta. Pengobatan yang diberikan memberikan hasil yang baik terhadap penurunan derajat
distensi abdomen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar