Jumat, 31 Mei 2024

HERNIA INGUINALIS PADA KUCING

 



Hernia inguinalis adalah kondisi medis di mana bagian dari usus atau jaringan lain mendorong melalui titik lemah atau celah di dinding perut bagian bawah, khususnya di area inguinal (selangkangan). Etiologi dari hernia inguinalis meliputi beberapa faktor, baik bawaan (konjenital) maupun yang diperoleh (akuisita):


Etiologi Konjenital

  1. Kegagalan Penutupan Prosesus Vaginalis: Pada laki-laki, prosesus vaginalis adalah saluran yang terbentuk selama perkembangan janin dan biasanya menutup sebelum lahir atau segera setelahnya. Jika saluran ini tidak menutup, usus dapat menonjol melalui saluran tersebut, menyebabkan hernia inguinalis kongenital.
  2. Faktor Genetik: Ada bukti bahwa hernia inguinalis dapat memiliki komponen genetik, dengan riwayat keluarga yang positif meningkatkan risiko.

Etiologi Akuisita

  1. Kelemahan Otot Dinding Perut: Kelemahan otot perut dapat terjadi karena penuaan, cedera, atau operasi sebelumnya di area perut.
  2. Tekanan Intra-abdominal yang Meningkat: Faktor-faktor yang meningkatkan tekanan dalam rongga perut dapat memicu hernia inguinalis, termasuk:
    • Mengangkat beban berat secara berulang.
    • Batuk kronis (seperti pada penyakit paru obstruktif kronik).
    • Konstipasi kronis, yang menyebabkan mengejan saat buang air besar.
    • Asites (penumpukan cairan di dalam rongga perut).
    • Kehamilan, yang meningkatkan tekanan intra-abdominal.
  3. Obesitas: Berat badan yang berlebih dapat meningkatkan tekanan pada dinding perut.
  4. Riwayat Operasi Perut: Operasi sebelumnya di perut atau panggul dapat melemahkan dinding perut dan meningkatkan risiko hernia inguinalis.

Anamnesa 

Kyokun merupakan kucing semi outdoor, datang dengan keluhan terdapat benjolan pada perut bagian kiri dan kesakitan saat dipegang

Pemeriksaan Penunjang 

Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan x-ray untuk menentukan penyebab benjolan tersebut. Hasil pemeriksaan x-ray menunjukkan hernia inguinalis, Dimana kondisi tersebut merupakan robeknya otot pada bagian rongga perut sehingga menyebabkan penonjolan lemak dan atau organ visceral.

Hasil Pemeriksaan X- Ray.


Treatment: 

Satu satunya treatment yang dapat dilakukan adalah dengan operasi reposisi organ dan menjahit kembali otot yang sobek. Setelah dilakukan prosedur operasi, Kyokun mendapatkan treatment antibiotic, antiradang dan pembersihan luka secara rutin selama 7 hari.


Update kondisi: 


Luka jahit pada kyokun terlihat menutup dengan baik setelah 5 hari dilakukan rawat inap, sehingga kyokun dapat melanjutkan perawatan oral maupun topical dirumah. 



Gambar Luka Jahit Sudah Sembuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar