Definisi
Prolapsus rektum merupakan kondisi dimana sebagian atau seluruh rektum keluar dari anal sphincter external. Secara klinis, prolapsus rektum ditandai dengan adanya massa silinder berwarna merah muda yang keluar dari anus.
Etiologi
Prolapsus rektum berhubungan dengan endoparasit, enteritis, dan konsekuensi
dari kondisi yang menyebabkan perejanan persisten. Predisposisi prolapsus rektu
adalah kelemahan jaringan ikat dan otot perirektal dan perianal, inkoordinasi konstraksi peristaltik, dan inflamasi atau edema mukosa rectum.
Gejala Klinis
Pada hewan dengan prolaps rektum, seringkali terdapat massa bulat atau silindris yang
menonjol dari anus.
Penonjolan mukosa anorektal terlihat jelas pada pemeriksaan fisik.
Derajat prolaps dapat bervariasi dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter.
Mukosa rektum yang menonjol dan lapisan dinding lainnya dapat menjadi iskemik dan
rusak serta nekrotik setelah kontak yang lama. Penonjolan sebagian lingkar mukosa
rektum yang biasanya tampak memburuk segera setelah defekasi. Prolaps kronis dapat
berwarna biru tua atau hitam serta mukosa yang mengalami ulserasi.
Diagnosa
Diagnosa prolapsus rektum didasari riwayat pasien, pemeriksaan fisik, dan temuan klinis. Terapi dan prognosis didasari oleh penyebab, tingkat keparahan, dan durasi prolapses. Prolapsus rektum ditangani dengan reposisi rektum secara manual dan penjahitan teknik purse string di daerah anus. Jika koreksi manual tidak dapat dilakukan atau kasus sering kambuh, maka dapat ditangani dengan melakukan colopexy dan tindakan lainnya yaitu enterectomy.
Analisa Kasus Anamnesa
Seekor kucing betina british short hair bernama Cella (Gambar 1.) berusia 3 tahun datang dengan keluhan diare berkepanjangan dan kelihatan ada sesuatu berwarna pink yang sudah berbau.
Gambar 1.1. Kucing Cela |
Pemeriksaan Fisik
Saat dilakukan pemeriksaan fisik di dapatkan berat badan 2.8 kg, suhu 39.3C,
dan body condition score (BCS) 3. Saat dilakukan inspeksi terlihat adanya
rectum yang keluar.
Diagnosa dan Penanganan
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan klinik diagnostic Kucing Cella adalah prolapsus rectum (Gambar 2.). Kucing ini mengalami prolapsus rektum yang terjadi berulang setelah ditangani dengan jahitan purse string. Oleh karena itu, tindakan yang dilakukan adalah colopexy.
Gambar 2.2. Prolapsus Rectum |
Colopexy mengatasi deviasi rektal, pelebaran, dan kantung yang terkait dengan tenesmus dan konstipasi kronis. Selain itu colopexy juga dapat mengurangi atau mencegah prolaps rectum.
Prosedur operasi colopexy :
Bagian medial abdomen di insisi kemudian jepit tepi dinding perut kiri dengan klem untuk memperlihatkan permukaan peritoneum lateral kiri.
Permukaan kolon desendens diinsisi beberapa sentimeter ke kranial pubis dengan pisau scalpel.
Kolon desenden ditarik ke arah kranial untuk menghilangkan kantung, deviasi, atau prolaps rektal. Jika diinginkan, mintalah asisten yang tidak steril melakukan pemeriksaan rektal secara bersamaan untuk memastikan rektum lurus dan prolaps berkurang.
Kemudian peritoneum diinsisi 4 hingga 6 cm di atas dinding perut ventrolateral kiri sesuai dengan panjang insisi pada kolon.
Kemudian dilakukan penjahitan simple interrupted dari dinding abdomen yang diinsisi ke dinding kolon desendens.
Abdomen ditutup dengan beberapa jahitan kemudian dilakukan pemeriksaan rektal untuk memverifikasi bahwa rektum telah diluruskan dan setiap lipatan yang prolaps atau berlebihan telah dihilangkan.
Pencegahan
Untuk menghindari terulangnya kasus ini adalah dengan penanganan operasi colopexy. Terapi diet yang tepat selama 4 hari sebelum dikembalikan ke makanan awal. Diberikan obat pencahar oral jika konstipasi atau obat antidiare jika kucingnya diare berkepanjangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar