ETIOLOGI
Pyometra merupakan peradangan pada endometrium yang menyebabkan akumulasi eksudat purulen pada uterus. Secara patofisiologi, pyometra merupakan kasus multifaktorial. Kebanyakan kasus dilapangan disebabkan oleh tingginya hormon estrogen selama masa proestrus dan estrus diikuti dengan tingginya progesterone selama diestrus namun hewan tidak dikawinkan / bunting. Hal ini dapat menyebabkan cystic endometrial hyperplasia (CEH) yang dapat menjadi predisposisi infeksi bakteri.
GEJALA KLINIS
Gejala klinis pada hewan dengan pyometra meliputi distensi abdomen, anoreksia, letargi dan demam. Pada kasus open pyometra, cervix akan terbuka sehingga teramati adanya purulent vaginal discharge. Pada kasus closed pyometra, cervix akan tertutup sehingga tidak teramati purulent vaginal discharge. Pasien dengan uterine rupture dapat mengalami peritonitis dan septic shock.
Rabu, 23 Oktober 2024 seekor anjing husky betina bernama Joly, berusia 7 tahun, dengan berat 35.8 kg
dibawa ke klinik dengan keluhan terdapat purulent
vaginal discharge. Joly masih mau makan sendiri, aktif namun terlihat
gelisah dan tidak nyaman saat tidur di malam hari. Semasa hidupnya Joly tidak pernah dikawinkan, tidak pernah
bunting dan belum di steril.
DIAGNOSIS
Diagnostik primer dilakukan dengan pemeriksaan fisik. Berdasarkan
hasil pemeriksaan fisik teramati adanya purulent
vaginal discharge dan distensi abdomen. Berdasarkan anamnesa dan hasil
pemeriksaan fisik, dicurigai Joly mengalami Pyometra sehingga disarankan untuk
melakukan pemeriksaan penunjang berupa USG untuk melihat gambaran rahim Joly
dan peneguhan diagnosa.
Dilakukan pemeriksaan USG pada Joly. Hasilnya teramati
gambaran anechoic bulat bulat
disekitar vesica urinaria yang
diyakini merupakan gambaran rahim yang berisi
purulent. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan USG, Joly didiagnosa
mengalami pyometra.
Berdasarkan hasil pemeriksaan hematologi teramati adanya
peradangan kronis. Berdasarkan hasil pemeriksaan kimia darah teramati adanya
peningkatan ALP dan CK. Penignkatan nilai ALP dapat menjadi indikasi gangguan
hati atau temuan non spesifik pada pasien dengan infeksi bakteri. Peningkatan
nilai CK dapat menjadi indikasi dari peradangan pada jaringan.
Gambar 1. |
Hasil USG anjing
Joly. Lingkaran biru menunjukkan vesica urinaria
dan lingkaran merah menunjukkan gambaran Rahim berisi nanah.
PENGOBATAN
Ovariohysterectomy merupakan treatment of choice pada kasus pyometra sehingga tindakan inilah yang dilakukan pada Joly. Sebelum tindakan bedah, dilakukan pemeriksaan darah lengkap.
Berdasarkan hasil pemeriksaan hematologi teramati adanya
peradangan kronis. Berdasarkan hasil pemeriksaan kimia darah teramati adanya
peningkatan ALP dan CK. Penignkatan nilai ALP dapat menjadi indikasi gangguan
hati atau temuan non spesifik pada pasien dengan infeksi bakteri. Peningkatan
nilai CK dapat menjadi indikasi dari peradangan pada jaringan.
Gambar 2.Anjing Joly sebelum dioperasi |
Joly datang pada malam hari sehingga dijadwalkan untuk
tindakan bedah keesokan hari. Kamis, 24 Oktober 2024 Joly sudah dipuasakan dan
dibawa ke klinik sekitar pukul 14:00. Dilakukan persiapan bedah dan bedah
dilakukan pukul 15:00. Saat bedah teramati rahim Joly yang meradang.
Gambar 3. |
Proses pengangkatan rahim Joly. Lingkaran hijau menandakan rahim Joly yang meradang
Dilakukan prosedur ovariohysterectomy
pada Joly, operasi berjalan lancar dan selesai sekitar pukul 17:00. Joly
mulai sadar sekitar pukul 18:00 dan mau minum sendiri. Pasca operasi Joly
dirawat inap sampai kondisinya stabil. Terapi yang diberikan meliputi infus
(NaCl), antiperdarahan (txa),
antibiotik (ceftriaxone),
multivitamin (Ferro-B®) dan pembersihan luka pasca operasi.
Gambar 4. Joly beberapa
saat setelah siuman |
PENCEGAHAN
Pencegahan pada kasus
pyometra
dapat dilakukan dengan
melakukan tindakan steril
apabila hewan tidak akan dikawinkan.
KESIMPULAN
Pyometra merupakan penyakit pada saluran
reproduksi yang menyerang
hewan betina akibat tidak seimbangan hormon. Pengangkatan rahim
merupakan tindakan yang disarankan pada hewan dengan pyometra. Peluang kesembuhan pada kasus ini adalah fausta apabila dilakukan penanganan
dengan cepat dan tidak terdapat komplikasi penyakit lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar