Sabtu, 03 Mei 2025

PENANGANAN ABSES PADA KUCING

 





Hewan kesayangan merupakan salah satu hewan yang dapat memberikan kenyamanan dan kebahagiaan bagi manusia. Kucing biasanya akan menggunakan cakar dan gigitannya untuk melawan musuh dan perlindungan diri sehingga akibat dari perkelahian tersebut adalah timbulnya luka.

Luka atau vulnus adalah hilangnya atau rusaknya sebagian komponen jaringan tubuh. Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul antara lain hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respons stres simpatis, perdarahan, pembekuan darah, kontaminasi bakteri, dan kematian sel. Luka merupakan salah satu gangguan yang menyebabkan kulit kehilangan struktur kompleksnya. Trauma fisik maupun kimiawi dapat menyebabkan terjadinya luka. Luka dapat dibedakan berdasarkan penyebab dan karakteristik luka. Berdasarkan penyebabnya, terdapat Vulnus contussum (luka memar), Vulnus abrasi (luka lecet), Vulnus laceratum (luka robek), Vulnus punctum (luka tusuk), Vulnus schlopetum (luka tembak), Vulnus morsum (luka gigitan), Vulnus incisivum (luka sayat). Luka yang dibiarkan terlalu lama dan tidak diobati akan menyebabkan terjadinya abses.

Abses merupakan suatu keadaan dimana terjadi penumpukan nanah yang terjadi didalam rongga tubuh yang terlokalisir akibat adanya infeksi dari supurasi jaringan. Umumnya infeksi dapat ditandai dengan muncul bengkak dan kemerahan. Secara umum, abses pada kucing disebabkan oleh bakteri piogenik (menghasilkan nanah) seperti Staphylococcus. Infeksi oleh Staphylococcus dapat menyebabkan keradangan dan terjadinya pengeluaran toksin. Toksin tersebut menyebabkan sel radang dan sel darah putih menuju ke tempat terjadinya peradangan atau infeksi sehingga terbentuknya dinding abses yang berguna untuk mencegah infeksi meluas ke bagian tubuh lainnya. Penanganan pada kasus abses di kucing sangat beragam tergantung dari seberapa besar luka yang ditimbulkan dan seberapa dalam luka tersebut. Oleh karena itu, dilakukan pengamatan untuk melihat perkembangan dan penanganan abses pada paha kucing.

Anamnesa dan Sinyalemen

Seekor kucing Betina bernama Skuby dibawa oleh pemiliknya ke Klinik Hewan Awal Care Rawamangun dengan kondisi pincang saat berjalan, bengkak area ektremitas depan, masih aktif dan nafsu makan masih bagus.

Pemeriksaan Fisik

Berat badan 3.2 kg, suhu tubuh 39.0ÂșC, dan bengkak area ekstremitas depan, pincang saat berjalan, masih aktif.

Diagnosa

Diagnosa dari kucing Skuby adalah Abses yang disebabkan oleh luka yang dibiarkan tanpa penanganan lalu terjadi penumpukan nanah dengan prognosa Fausta

Penanganan dan Teatment

Penanganan awal yaitu cukur dan membersihkan area yang akan di incisi hingga mengeluarkan nanah.

Treatment dilakukan mulai tanggal 7 April 2025 dengan dressing luka pagi dan sore, pemberian racikan antibiotik 1 cap PO SID, racikan antiradang 1 cap PO SID, dan suplemen kulit 1 cap PO SID.

Hari ke 6 kondisi luka Skuby sudah sangat baik, sudah menutup namun masih sedikit lembab, nafsu makan lahap, suhu normal 38.5 dan pulang pada hari ke 7 dijemput oleh ownernya dengan kondisi baik dan luka sudah sembuh.

Kesimpulan

Abses merupakan suatu keadaan dimana terjadi penumpukan nanah yang terjadi didalam rongga tubuh yang terlokalisir akibat adanya infeksi dari supurasi jaringan. Umumnya infeksi dapat ditandai dengan muncul bengkak dan kemerahan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar