Hewan kesayangan merupakan salah satu hewan
yang dapat memberikan kenyamanan dan kebahagiaan bagi manusia. Kucing biasanya akan
menggunakan cakar dan gigitannya untuk melawan musuh dan perlindungan diri
sehingga akibat dari perkelahian tersebut adalah timbulnya luka.
Luka atau vulnus adalah hilangnya atau rusaknya sebagian komponen
jaringan tubuh. Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul antara lain
hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respons stres simpatis,
perdarahan, pembekuan darah, kontaminasi bakteri, dan kematian sel. Luka
merupakan salah satu gangguan yang menyebabkan kulit kehilangan struktur
kompleksnya. Trauma fisik maupun kimiawi dapat menyebabkan terjadinya luka.
Luka dapat dibedakan berdasarkan penyebab dan karakteristik luka. Berdasarkan
penyebabnya, terdapat Vulnus contussum (luka memar), Vulnus abrasi (luka
lecet), Vulnus laceratum (luka robek), Vulnus punctum (luka tusuk), Vulnus
schlopetum (luka tembak), Vulnus morsum (luka gigitan), Vulnus incisivum (luka sayat). Luka yang dibiarkan terlalu lama dan
tidak diobati akan menyebabkan terjadinya abses.
Abses merupakan suatu keadaan dimana terjadi penumpukan nanah yang
terjadi didalam rongga tubuh yang terlokalisir akibat adanya infeksi
dari supurasi jaringan.
Umumnya infeksi dapat ditandai dengan muncul bengkak dan kemerahan.
Secara umum, abses pada kucing disebabkan oleh bakteri piogenik
(menghasilkan nanah) seperti
Staphylococcus. Infeksi oleh
Staphylococcus dapat menyebabkan keradangan dan terjadinya pengeluaran toksin.
Toksin tersebut menyebabkan sel radang dan sel darah putih menuju ke tempat
terjadinya peradangan atau infeksi sehingga terbentuknya dinding abses yang
berguna untuk mencegah infeksi meluas ke bagian tubuh lainnya. Penanganan pada
kasus abses di kucing sangat beragam tergantung dari seberapa besar luka yang
ditimbulkan dan seberapa dalam luka tersebut.
Oleh karena itu, dilakukan pengamatan untuk melihat perkembangan dan penanganan abses
pada paha kucing.
Anamnesa dan Sinyalemen
Seekor kucing Betina bernama Skuby dibawa oleh pemiliknya ke Klinik
Hewan Awal Care Rawamangun dengan
kondisi pincang saat berjalan,
bengkak area ektremitas depan, masih aktif dan nafsu makan masih bagus.
Pemeriksaan Fisik
Berat badan 3.2 kg, suhu tubuh 39.0ÂșC, dan bengkak area ekstremitas
depan, pincang saat berjalan, masih aktif.
Diagnosa
Diagnosa dari kucing Skuby adalah Abses yang disebabkan oleh luka yang dibiarkan tanpa penanganan lalu terjadi penumpukan nanah dengan prognosa Fausta
Penanganan dan Teatment
Treatment dilakukan mulai tanggal 7 April
2025 dengan dressing luka pagi dan sore, pemberian racikan antibiotik 1 cap PO
SID, racikan antiradang 1 cap PO SID, dan suplemen kulit 1 cap PO SID.
Hari ke 6 kondisi luka Skuby sudah sangat baik, sudah menutup namun
masih sedikit lembab, nafsu makan lahap, suhu normal 38.5 dan pulang pada hari
ke 7 dijemput oleh ownernya dengan kondisi baik dan luka sudah sembuh.
Kesimpulan
Abses merupakan suatu keadaan dimana terjadi penumpukan nanah yang
terjadi didalam rongga tubuh yang terlokalisir akibat adanya infeksi
dari supurasi jaringan.
Umumnya infeksi dapat ditandai dengan muncul bengkak dan kemerahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar