Sabtu, 19 Juli 2025

Tentang Kami



Klinik Hewan yang berdiri pada tanggal 13 September 2014 di Kota Bekasi. Kini memiliki 4 (empat) cabang di Jakarta & Bekasi.

Berikut alamat lengkap ke 4 (empat) lokasi klinik kami :


CABANG BEKASI
📍 Summarecon
Topaz TC B No.17, Harapan Mulya, Medan Satria
Kota Bekasi, Jawa Barat 17413
Telp. 0811-129-2024 (Call/ WhatsApp)

📍 Jatibening
Komplek Ruko Jatibening Plaza No.7-8.
Jl. Caman Raya No.117 Simpang 5, Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat 17412
[ Petunjuk Arah ]
Telp. (021) 2210-7185 - 0812-8273-2003 (WhatsApp)

CABANG DKI JAKARTA
📍 Buaran
Jalan Duren Sawit Blok J II No. 6, Klender, Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13470 
[ Petunjuk Arah ]
Telp:  (021) 2298-2483 - 0811-963-4008  (WhatsApp)

📍 Rawamangun

Jl. Pinang Raya No.33, RT.4/RW.8, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220

[ Petunjuk Arah ]
Telp: (021) 2247-3081 - 0812-9031-1313 (WhatsApp)

Layanan Kami : 


Ingin Melihat Suasana di Klinik Kami Klik Logo Youtube di bawah ini



#Awal Care is Your Pet Solution!





Dental Scaling Pada Anjing

 







Anamnesa

Datang pada tanggal 13 Juli 2025 anjing ras Pomeranian Juno 4 tahun , April 5 tahun, dan Voxy 6 tahun dibawa oleh pemilik untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Secara umun tidak ada menunjukkan tanda sakit. Walaupun tercatat memiliki riwayat gangguan jantung, namun kondisi di rumah makan lahap, tidak ada muntah, aktif dan lincah. Riwayat vaksin tercatat rutin. Semua normal tidak ada gejala sehat secara klinis.

Pemeriksaan Fisik

Dengan berat badan masing- masing adalah 4,9 Kg, 4,5 Kg dan 2,1 Kg. Suhu tubuh normal. Mukosa mata normal, mukosa hidung lembab tidak kering, dan telinga bersih. Saat pemeriksaan mulut, terlihat gigi mulai aus dan berwana kekuningan, gigi bagian molar dan premolar tampak plak dan kalkulus sangat tebal. Gusi memerah, dan aroma mulut ketiga-nya bau.

Pendahuluan

Penyakit periodontal memengaruhi lebih dari 60% populasi hewan kesayangan dewasa. Penyakit periodontal selalu dikaitkan dengan rasa nyeri pada mulut, halitosis, ulserasi mukosa  mulut, dan kehilangan tulang serta gigi alveoler, berkembang secara progresif seiring bertambahnya usia dan lebih sering memengaruhi hewan yang diberi pakan lembek/basah. Kesehatan mulut mendapat perhatian yang cukup besar karena tingginya insiden penyakit periodontal. Telah terbukti bahwa salah satu kontributor utama tingginya insiden penyakit periodontal berkaitan dengan konsumsi pakan yang kurang abrasif pada permukaan gigi, sehingga terjadi akumulasi plak gigi dan kalkulus.

Kalkulus gigi, atau yang lebih dikenal dengan karang gigi, adalah plak gigi yang telah mengeras dan mengalami kalsifikasi (pengerasan karena endapan mineral). Plak gigi adalah lapisan lengket yang terbentuk dari bakteri, sisa makanan, dan air liur. Jika plak tidak dibersihkan secara teratur, ia akan mengeras dan menjadi karang gigi. Kalkulus gigi dapat terbentuk di atas garis gusi (supra gingiva) atau di bawah garis gusi (sub gingiva). Kalkulus supra gingiva biasanya berwarna kekuningan, sedangkan kalkulus sub gingiva bisa berwarna hitam dan lebih sulit dilihat karena berada di dalam gusi.

Penyakit periodontal umumnya dibagi menjadi gingivitis yang dapat disembuhkan dengan perawatan gigi di rumah, berlanjut menjadi periodontitis yang umumnya dianggap tidak dapat diubah. Penyakit periodontal secara langsung mengganggu kesehatan dan harapan hidup hewan kesayangan serta dapat memengaruhi fungsi organ seperti jantung, ginjal, dan hati. Bakteri pada plak gigi  juga memproduksi sitotoksin dan endotoksin bakteri yang dapat menyerang jaringan sendiri, di mana hal ini mengakibatkan adanya inflamasi periodontal dan aktivasi sistem imun hewan. Respons inflamasi inang/host yang persisten terhadap agresi bakteri plak gigi menyebabkan perkembangan penyakit periodontal.

Scaling gigi adalah prosedur periodontal profesional yang bertujuan untuk menghilangkan plak gigi dan kalkulus supragingival atau subgingival. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi scaling manual dengan scaler dan kuret, serta scaling mekanis dengan instrumentasi ultrasonic. Berkaitan dengan scaling, root planning yaitu menghilangkan akar, polishing, dan sulcular lavage juga dapat dilakukan untuk mengurangi mikroorganisme periodontal.

Anjing yang punya gigi sehat dan bebas masalah mulut akan merasa lebih nyaman, lebih aktif, dan lebih bahagia bisa bermain tanpa terganggu rasa sakit dan mencegah bau mulut.

Diagnosis

Berdasarkan anamenesa dan pemeriksaan secara fisik memang tidak menunjukkan sakit. Tapi terlihat ketiga-nya mengalami masalah periodontal.

Treatmen dan Pencegahan

            Dental scaling menggunakan scaler ultrasonic :

·         Scaling dengan menggunakan instrumen ultrasonik efisien dalam segi waktu dan lebih ergonomis. Tip ultrasonik tersedia dalam beberapa desain sehingga dapat menghilangkan kalkulus supragingival dan subgingiva, dan membantu dalam membersihkan poket periodontal.

·         Vibrasi yang dihasilkan oleh instrumen ultrasonik mampu menghilangkan deposit kalkulus dan stain yang berukuran besar dan membandel dengan baik. Scaler ultrasonik dipegang dengan modified pen grasp dan diaplikasikan dengan tekanan ringan.

·         Instrumen Poles, Agar permukaan gigi menjadi halus licin dan mengkilap, maka tindakan pemolesan setelah scaling perlu dilakukan. Beberapa instrumen poles yang umum digunakan antara lain rubber cup dan bristle brush. Penggunaan instrumen poles dibarengi dengan pasta poles untuk meminimalisir terjadinya frictional heat yang dihasilkan oleh instrumen poles. Brush digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa jaringan nekrotik. Rubber digunakan agar permukaan gigi halus licin sehingga menghindari mudahnya perlekatan kembali plak dan kalkulus dalam waktu singkat.

Persiapan Pasien dan Operator

·         Untuk menghindari transmisi penyakit, operator dan asisten harus menggunakan sarung tangan bedah, masker bedah, face shield, dan apron. Seluruh instrumen disterilisasi dengan baik.

·         Sebelum tindakan scaling dilakukan, dokter sudah harus memastikan bahwa kondisi sistemik pasien aman dan terkontrol.

·         Dokter perlu mengidentifikasi riwayat penyakit sistemik pasien (seperti penyakit jantung, kelainan darah, dan imunosupresi), beserta obat-obatan yang sedang dikonsumsi pasien.

·         Penggunaan anestesi harus disesuaikan dengan kondisi. Maka, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan hematologi, analisa kimia darah, pada kondisi khusus dental radiologi jika diperlukan.

·         Berdasarkan anamnesa dan reecord status pasien April dan Juno memiliki riawayat gangguan jantung yang terkontrol. Sedangkan Voxy tidak memiliki riwayat penyakit khusus.



Gambaran sebelum dan setelah dental scaling Juno

Kesimpulan

Scaling gigi sebaiknya dilakukan setiap 6-12 bulan sekali, tergantung kondisi kesehatan gigi hewan. Pemeriksaan rutin juga penting untuk memastikan tidak ada gigi yang goyang, infeksi, atau masalah lain yang memerlukan tindakan lanjutan.





Selasa, 15 Juli 2025

Infestasi Felicola subrostratus (Kutu Bulu) pada Kucing

 







Etiologi

Ektoparasit yang secara taksonomi termasuk dalam kelompok Artropoda parasit merupakan parasit yang menyebabkan lesi kulit, menginduksi respons imunopatologis, menularkan patogen, dan mungkin bersifat zoonosis. Ektoparasit yang telah dilaporkan menginfestasi kucing antara lain adalah ektoparasit yang termasuk dalam empat kelompok parasit yaitu kutu, pinjal, tungau, dan caplak. Kutu, pinjal dan tungau adalah ektoparasit yang sering ditemukan pada kucing liar dan dapat dengan mudah berpindah dari satu inang ke inang lainnya karena mencari makan, tempat reproduksi, atau tempat berlindung untuk berkembang di lingkungannya.

Felicola subrostratus termasuk dalam ordo Mallophaga, kutu penggigit pada kucing banyak didapati pada kucing liar. Infestasi kutu penggigit dan kutu penghisap yang berat dikenal sebagai pediculosis. Kutu penggigit dan kutu penghisap dapat menimbulkan kerusakan langsung, baik karena menghisap darah atau mengunyah kulit atau rambut, dan dapat menularkan parasit darah. Infestasi kutu penggigit dan kutu penghisap walau tidak banyak pada kucing, namun sangat penting karena terlibat dalam penularan penyakit riketsia, babesiosis, theileriosis, anaplasmosis, penyakit lyme, dan ehrlichiosis, bersama dengan sejumlah bakteri, virus, dan patogen lainnya baik pada anjing maupun kucing.

Gejala klinis yang teramati pada kucing adalah terlihatnya parasit sebagai bintik bintik putih kekuningan yang menempel pada batang rambut dan tampak bergerak. Parasit yang tampak seperti ketombe ini mungkin dapat menjadi gangguan bagi pemilik hewan peliharaan

Sinyalemen dan Anamnesa

Kucing Ragdoll bernama Moka datang dengan keluhan sering menggaruk dan overgrooming badannya. Makan dan minum cuku stabil, vaksin lengkap, kucing full indoor.

Pemeriksaan Fisik dan Tanda Klinis

Berdasarkan pemeriksaan fisik Kucing Moka berat badan 2.2 kg dan suhu 38.8C, BSC 3/5. Tanda klinis yang sering dilihat adalah banyaknya bintik bintik putih kekuningan yang menempel di batang rambut dan sebagian tampak bergerak.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan mikroskopis dengan mengambil sampel di batang rambut dan hasil pada gambar berikut.



Diagnosis dan Prognosis

Berdasarkan hasil pemeriksaan Kucing Moka didiagnosis terinfestasi kutu Felicola subrostratus atau bisa disebut kutu bulu dengan prognosa fausta.

Penanganan

Terapi yang diberikan adalah diberikan tetes kutu kandungan Selamectin dan Sarolaner (Revolution plus®) dengan pengulangan 28 hari.

Hasil Evaluasi

Terapi yang diberikan pada Kucing Moka efektif dan kutu mati dan bulu mulai bersih. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah grooming dan tetes kutu secara rutin, serta selalu menjaga kebersihan lingkungan. 


Selasa, 08 Juli 2025

Hypertrophic Cardiomyopathy Pada Anjing Pomerian

 







Definisi

Hypertrophic Cardiomyopathy (HCM) adalah bentuk penyakit otot jantung yang langka pada anjing. Penyakit ini ditandai dengan penebalan dinding jantung, yang menyebabkan jumlah darah yang dipompa ke dalam tubuh menjadi tidak mencukupi saat jantung berkontraksi selama fase sistolik (mendorong darah keluar ke arteri). Saat jantung berelaksasi di antara kontraksi selama fase diastolik (mengambil darah dari pembuluh), jumlah darah yang tidak mencukupi akan mengisi ruang jantung. Pada akhirnya, HCM sering kali menyebabkan gagal jantung kongestif. Penyakit ini, meskipun sangat jarang terjadi pada anjing, biasanya menyerang anjing jantan muda yang berusia di bawah tiga tahun. Insiden penyakit ini juga lebih tinggi pada anjing Boston Terrier dewasa.

Gejala

Kebanyakan anjing yang menderita HCM tidak akan menunjukkan gejala penyakit apa pun. Kebanyakan menunjukkan gejala gagal jantung kongestif. Ini termasuk cepat lelah, sesak napas, batuk berat, dan perubahan warna kebiruan pada kulit. Sangat jarang, anjing yang menderita HCM dapat mengalami kehilangan kesadaran sementara, atau pingsan, selama aktivitas atau latihan tingkat tinggi, anjing yang menderita HCM dapat menunjukkan murmur jantung sistolik, dan derap jantung. Sayangnya, dalam kebanyakan kasus, tanda klinis HCM yang paling sering dilaporkan adalah gagal jantung yang tiba-tiba dan fatal.

Penyebab

Penyebab Hypertrophic Cardiomyopathy HCM pada anjing sebagian besar tidak diketahui. Meskipun beberapa kelainan genetik dalam kode gen untuk protein tertentu telah terdeteksi pada manusia dan kucing yang mengidap penyakit ini, tidak ada bukti seperti itu pada anjing. Di dunia praktisi banyak ditemukan di anjing Pomerian.

Ini termasuk trauma fisik, tumor pada saluran kemih, retensi urin disengaja (perilaku umum terlihat pada kucing tidak diberikan tempat yang cocok untuk kencing (misalnya tidak ada toiletnya atau litterbox kotor), kelainan bawaan dan masalah neurologis.Pada sekitar 60% kasus, penyebabnya tidak pernah ditemukan. Ini diklasifikasikan sebagai kasus idiopatik. FLUTD atau Feline Idiopatik Cystitis (FIC).

Diagnosis

Diagnosis HCM melalui tes medis relatif sulit dan melibatkan sejumlah prosedur. Temuan radiografi dapat memberikan hasil normal, atau dapat menunjukkan pembesaran ventrikel dan atrium kiri. Jika anjing dengan HCM mengalami gagal jantung kongestif sisi kiri, akan ada penumpukan cairan di paru-paru. Elektrokardiogram (EKG) biasanya akan menunjukkan hasil normal juga, tetapi terkadang, mungkin menunjukkan segmen ST dan gelombang T yang abnormal. Pengukuran tekanan darah juga biasanya akan memberikan hasil normal. Pemeriksaan jantung menggunakan pencitraan ekokardiografi (USG jantung) diperlukan untuk diagnosis HCM yang pasti. Pada anjing dengan HCM parah, ekokardiografi akan menunjukkan dinding ventrikel kiri yang menebal, pembesaran otot papiler, dan atrium kiri yang membesar.

Pengobatan

Pengobatan untuk HCM biasanya hanya disarankan jika anjing mengalami gagal jantung kongestif, aritmia berat (irama jantung abnormal), atau sering kehilangan kesadaran. Jika anjing mengalami gagal jantung kongestif sisi kiri, diuretik dan ACE inhibitor biasanya akan diberikan. Pada anjing dengan aritmia, beta adrenergik blocker atau calcium channel blocker digunakan untuk meningkatkan oksigenasi jantung dan menurunkan denyut jantung. Anjing yang tidak mengalami gagal jantung kongestif karena HCM biasanya dapat diobati secara rawat jalan, di mana pembatasan olahraga dan diet rendah sodium akan menjadi bagian dari pengobatan.

Data Pasien

Nama Doggy : Chiko

Umur              : 12 Tahun

Jenis                  : Pomerian Jantan

History : Datang dengan kondisi Batuk berat, sesak, lethargic dan juga dehidrasi, setelah di Xray ditemukan Tracheal Collaps dan pembengkakan jantung / Cardiomegaly.setelah treatment 5 hari di klinik nafas membaik dan juga aktifitas normal.


Kamis, 03 Juli 2025

Coccidiosis Pada Kelinci

 







Coccidiosis merupakan penyakit yang meginfeksi saluran pencernaan pada kelinci yang disebabkan oleh protozoa Eimeria spp. Parasite ini menyerang mukosa dari usus, kolon dan epitel dari berbagai jaringan. Selain menginfeksi saluran pencernaan, ada satu spesies yang menginfeksi hati yaitu Eimeria stiedae. Penularan penyakit ini dikarenakan kelinci menelan kista coccidia yang ada di dalam feses kelinci lain. Oosista yang terdapat di dalam feses membutuhkan 2 hari atau lebih untuk menjadi infektif dan kondisi yang lembap menyebabkan oosista bertahan di lingkunan dalam jangka waktu yang lama. Kelinci juga dapat terinfeksi dengan memakan vegetasi yang terkontaminasi oosista.

Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari diare encer, berlendir atau berdarah, lesu dan lethargy, dehidrasi, berat badan menurun, bahkan kematian terutama pada kelinci muda. Keparahan infeksi coccidia tergatung dari spesies Eimeria, serta kondisi imun kelinci, usia serta tingkat stress

Diagnosa biasanya dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopis feses untuk mencari kista coccidia. Untuk mengetahui spesies coccidia yang spesifik mungkin diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Differensial diagnosa untuk coccidiosis adalah bacterial enteritis, intususepsi. Jika gejala sudah mengarah ke hati (anoreksia, hepatomegaly dan jaundice) pertimbangkan kausa lain dari hepatitis, hepatic lipidosis atau neoplasia.

KASUS

Kelinci Risi datang dikarenakan tidak mau makan, lemas, feses agak berlendir. Pemilik baru mengetahui kondisinya karena baru dari luar kota selama 2 hari. Pemeriksan fisik didapatkan berat badan 2,1kg (menurun dari terakhir cek up), suhu 37,70C (hypothermia), dehidrasi dan mukosa kekuningan (jaundice). Dari hasil pemeriksaan fisik diputuskan untuk kelinci Risi dilakukan rawat inap, serta dilakukan pemeriksaan lanjutan yaitu pemeriksaan darah dan natif mikroskop.


DIAGNOSA

Kelinci Risi dilakukan pemeriksaan darah dan natif mikroskop, namun dikarenakan kondisi kelinci Risi yang sudah dehidrasi sehingga darah yang didapat hanya cukup untuk pemeriksaan fungsi organ. Dari haril pemeriksaan darah sudah ada penurunan fungsi organ hati dan ginjal. Serta dari hasil natif mikroskop terlihat adanya oosista yang cukup banyak dalam satu bidang pandang.

PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN

Kelinci Risi saat rawat inap dilakukan pemasangan infus dan dikarenakan kelinci tidak boleh berhenti makan, selama Kelinci Risi menolak makan sendiri, Risi akan disuap makan melalui syringe. Selain itu, juga diberikan antibiotik, prokinetic dan vitamin.

Untuk pencegahan di rumah disarankan untuk menjaga sanitiasi kandang dengan baik, terutama karena kelinci merupakan hewan coprofagi (memakan fesesnya sendiri), sehingga dapat menyebabkan mereka re-infeksi dirinya sendiri. Menjaga alas di kandang kelinci kering, letakkan makanan kelinci pada mangkuk yang bersih atau rak khusus untuk hay, sehingga menghindari kelinci makan dari lantai atau alas kandang. Hindari memelihara kelinci terlalu banyak dalam 1 lingkungan dan jangan langsung memasukkan kelinci yang baru datang dengan yang sudah lama.

KESIMPULAN

Coccidiosis merupakan penyakit parasit protozoa dari Eimeria spp. yang umumnya menyerang saluran pencernaan, sehingga menyebabkan gejala seperti diare berlendir bahkan berdarah, untuk kelinci muda bahkan dapat menyebabkan kematian. Selain menyerang saluran pencernaan, ada satu spesies yang menyerang hati, yaitu Eimeria stiedae. Untuk pengobatan coccidiosis diberikan antibiotik, jika tingkat infeksi cukup berat disarankan untuk rawat inap sehingga pengobatan dan perawatan bisa lebih intensif. Penularan penyakit ini dikarenakan lingkungan tempat tinggal kelinci terkontaminasi dengan oosista sehingga tertelan saat kelinci makan atau saat coprofagi. Sehingga untuk pencegahannya disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan kelinci serta menjaga agar beddingnya kering. Banyaknya kelinci dalam 1 lingkungan juga merupakan faktor penularan yang tinggi, sehingga memang disarankan untuk membatasi jumlah kelinci yang dipelihara dalam satu lingkungan.