Kamis, 25 September 2025

Tentang Kami



Klinik Hewan yang berdiri pada tanggal 13 September 2014 di Kota Bekasi. Kini memiliki 4 (empat) cabang di Jakarta & Bekasi.

Berikut alamat lengkap ke 4 (empat) lokasi klinik kami :


CABANG BEKASI
📍 Summarecon
Topaz TC B No.17, Harapan Mulya, Medan Satria
Kota Bekasi, Jawa Barat 17413
Telp. 0811-129-2024 (Call/ WhatsApp)

📍 Jatibening
Komplek Ruko Jatibening Plaza No.7-8.
Jl. Caman Raya No.117 Simpang 5, Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat 17412
[ Petunjuk Arah ]
Telp. (021) 2210-7185 - 0812-8273-2003 (WhatsApp)

CABANG DKI JAKARTA
📍 Buaran
Jalan Duren Sawit Blok J II No. 6, Klender, Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13470 
[ Petunjuk Arah ]
Telp:  (021) 2298-2483 - 0811-963-4008  (WhatsApp)

📍 Rawamangun

Jl. Pinang Raya No.33, RT.4/RW.8, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220

[ Petunjuk Arah ]
Telp: (021) 2247-3081 - 0812-9031-1313 (WhatsApp)

Layanan Kami : 


Ingin Melihat Suasana di Klinik Kami Klik Logo Youtube di bawah ini



#Awal Care is Your Pet Solution!





Feline Lice

 



Kutu kucing, juga dikenal sebagai Felicola subrostratus, adalah serangga pengunyah kecil yang menyerang kucing. Mereka menyebabkan rasa gatal yang hebat, yang menyebabkan orang menggaruk, menggigit, dan menggosok, yang dapat mengakibatkan rambut rontok dan bulu menjadi kasar. Meski infestasi kutu lebih jarang terjadi pada kucing karena perawatan pencegahan, kutu masih terlihat pada kucing liar dan kucing yang memiliki masalah kesehatan mendasar.

Gejala:

Menggaruk, menggigit, dan menggosok kulit secara berlebihan merupakan tanda-tanda umum

Penampilan:

Kutu berukuran kecil, berwarna terang (kuning hingga coklat kekuningan), dan relatif datar, dengan bentuk tubuh yang pipih. Mereka biasanya ditemukan di sekitar kepala, leher, telinga, dan anus.  

Telur (Telur): Kutu bertelur (telurnya) yang pucat, tembus cahaya, dan berbentuk oval, sering ditemukan menempel pada batang rambut.  

Pengobatan dan Pencegahan:

Konsultasi Dokter Hewan:

Selalu konsultasikan dengan dokter hewan sebelum mengobati kutu, karena beberapa produk dapat beracun bagi kucing.

Obat Topikal:

Perawatan topikal yang disetujui dokter hewan yang mengandung bahan aktif seperti Fipronil atau Selamectin efektif.  

Merawat Lingkungan:

Kucing yang terinfeksi harus diobati, dan sangat penting untuk mengobati semua kucing di rumah dan mungkin hewan peliharaan lainnya untuk mencegah infestasi ulang.

Pencegahan Rutin:

Pencegahan kutu dan caplak bulanan, seperti Revolution, Advocate, atau Frontline, juga dapat membantu mencegah infestasi kutu.

Kebersihan:

Jaga kebersihan kucing Anda dan bersihkan secara teratur untuk menghilangkan telur kutu dan kotoran.  

Pertimbangan Penting

Spesifisitas Spesies:

Kutu kucing bersifat khusus spesies, artinya kutu tidak dapat ditularkan ke manusia atau hewan lain seperti anjing.  

Kondisi yang Mendasari:

Jika kucing mengalami infestasi kutu, penting untuk menyingkirkan kondisi kesehatan mendasar apa pun yang mungkin menyebabkan infestasi tersebut.  

Siklus Hidup:

Kutu memiliki siklus hidup yang relatif pendek pada inangnya, tetapi penting untuk mengulangi perawatan untuk membasmi kutu dewasa dan kutu yang baru menetas.



Kamis, 18 September 2025

FLUTD pada KUCING JANTAN LOKAL


 



ETIOLOGI

FLUTD (Feline Lower Urinary Tract Disease) adalah gangguan saluran perkencingan bagian bawah. Biasanya lebih sering terjadi pada kucing jantan dibandingkan kucing betina karena saluran uretranya lebih panjang dan sempit. Menurut  Dorsch  et  al.  (2014),  dari  302 ekor kucing yang mengalami FLUTD terdapat feline idiopathic cystitis (FIC)  (55%), infeksi bakterial saluran  urinari (18,9%), uretral  plug (10,3%)  dan  urolithiasis  (7%). Salah  satu  simptom  dari  FLUTD  yaitu polakiuria  tanpa  disertai  poliuria,  adanya stranguria dan hematuria. FLUTD pada kucing jantan sering terjadi adanya penyumbatan yang membuat pipis susah keluar sehingga harus dilakukan pemasangan kateter.

GEJALA KLINIS

·         Tidak nafsu makan dan Lemas

Adanya infeksi disaluran perkencingan dan pipis tertahan karena tidak bisa keluar

·         Muntah

Tekanan dari kantong pipis yang membesar dan mulai ada gangguan fungsi ginjal

·         Sering lama jongkok di litter box dan kesakitan saat pipis

Respon pengen mengeluarkan pipis tapi susah keluar sehingga sering menjilati area genitalnya

·         Pipis sedikit

Adanya penyumbatan sehingga pipis yang keluar sedikit kadang tidak ada sama sekali

·         Demam

Respon infeksi dan peradangan yang sedang menyerang sehingga membuat peningkatan suhu tubuh

·         Pipis berdarah

Warna pipis yang keluar berwarna merah dan sering warnanya keruh

DIAGNOSA

Untuk melakukan diagnosa FLUTD dapat dilakukan dengan:

1.      Mencari informasi tentang kucing dengan gejala yang dicuragai FLUTD

2.      Melakukan pemeriksaan fisik dan meraba ukuran kantong pipis

3.      USG

4.      Pemeriksaan hematologi dan kimia darah

5.      Urinalisis

Hasil USG


Hasil Urinalisis

TREATMENT

Treatment yang diberikan untuk penyakit FLUTD adalah

  1.   Antibiotik untuk melawan infeksinya yang tinggi
  2.   Urinary Acidifier untuk membantu mengatur pH urin membuatnya lebih asam
  3.   Suplemen pipis untuk mendukung saluran kemih kembali normal sekaligus mengurangi stress dana kecemasan
  4.   Infus untuk mengembalikan dan mencegah cairan tubuh hilang
  5.   Vitamin


PENCEGAHAN

Untuk mencegah terjadi FLUTD pada kucing jantan dilakukan pemberian air minum yang cukup, pemberian kualitas pakan yang bagus (tidak mengandung protein, magnesium, fosfor dan kalsisum yang tinggi), dilakukan steril kastrasi pada kucing yang sudah dewasa, hindari pemicu stress dan kontrol pemberian pakan agar tidak obesitas.

KESIMPULAN

FLUTD (Feline Lower Urinary Track Dissease) adalaah penyakit saluran perkencingan bagian bawah yang paling sering terjadi di kucing jantan yang dikarenakan saluran uretranya yang lebih panjang dan sempit. Apabila terjadi penyumbatan disaluran uretra harus dilakukan pemasagan kateter. Gejala yang muncul biasanya, tidak nafsu makan, lemas, muntah, sering jongkok di litter box dan kesakitan saat pipis, pipis sedikit dan berdarah serta demam. Apabila adanya gejala anjing di rumah tersebut segera bawa anjing anda ke dokter hewan agar bisa ditangani dengan tepat dan cepat.