Jumat, 12 Desember 2025

VULNUS LACERATUM IN CAT

 






Luka (vulnus) dapat dibedakan berdasarkan penyebab dan karakteristik luka. Berdasarkan penyebabnya, terdapat vulnus contussum (luka memar), vulnus abrasi (luka lecet), vulnus laceratum (luka robek), vulnus punctum (luka tusuk), vulnus schlopetum (luka tembak), vulnus morsum (luka gigitan), vulnus incisivum (luka sayat). Faktor-faktor penyebab luka dapat disebabkan oleh kesengajaan ataupun tidak disengaja. Contoh luka yang disengaja antara lain seperti insisi bedah, tusukan jarum kebagian tubuh, sedangkan luka yang tidak disengaja seperti akibat pisau, luka bakar atapun luka yang diakibatkan oleh benda tumpul/kontusio. Dampak atau akibat tidak melakukan perawatan luka adalah terjadinya hematoma, nekrosisjaringan lunak, keloid, scar, dan infeksi.

Vulnus laceratum adalah luka robek yang disertai dengan kehilangan jaringan yang minimum berbentuk tidak beraturan akibat terkena benda tajam atau tumbul yang menembus kulit atau otot. Vulnus laceratum bila terlambat ditangani dapat menyebabkan terjadinya infeksi seperti contohnya pada kasus kucing yang mana pada lukanya mengeluarkan nanah hingga sudah mengering di daerah leher sebelah kanan.

Penanganan yang diberikan pada kucing yang mengalami vulnus laceratum adalah dengan penerapan tiga prinsip penanganan luka yaitu melakukan pembersihan (cleansing) pada luka, selanjutnya dilakukan pengangkatan jaringan yang mati dan rusak (debridement) kemudian ditutup dengan penjahitan luka (suturing).


Anamnesa dan Sinyalemen

Seekor kucing betina bernama Lily dibawa oleh pemiliknya ke Klinik Hewan Awal Care Rawamangun dengan kondisi awal abses dan pecah saat dirumah, masih aktif dan nafsu makan masih bagus.

Pemeriksaan Fisik

Berat badan 3.9 Kg, suhu tubuh 40.7ÂșC, dan leher ada luka terbuka post abses

Diagnosa

Diagnosa dari kucing Lily adalah Vulnus Laceratum yang disebabkan oleh abses yg sudah pecah dengan prognosa Fausta.

Terapi

Terapi dimulai tanggal 11 November 2025 dengan dressing luka, pemberian racikan antibiotik

1.  cap PO SID, racikan antiradang 1 cap PO SID, dan suplemen kulit 1 cap PO SID.

 2  hari sekali melakukan treatment terapi laser.

Hari ke 10 luka masih terlihat cukup lebar, hari ke 15 luka sudah sangat mengecil.

Hari ke 15 Lily kondisi luka sudah sangat baik, sudah menutup namun masih sedikit lembab, nafsu makan lahap, suhu normal 38.6, dan pulang pada saat malam hari dijemput oleh ownernya dengan melanjutkan perawatan dirumah.


Kesimpulan

Vulnus laceratum yg terjadi pada kucing Lily akibat abses yg tidak ditangani lalu pecah yang menyebabkan luka tidak beraturan. Penanganan yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan kondisi luka pada pasien. Penanganan yang terlambat dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut pada pasien. Terapi menggunakan antibiotik, antiradang, suplement kulit dan terapi laser mempercepat penyembuhan luka pada pasien vulnus laceratum.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar