Selasa, 18 November 2025

PYOMETRA pada ANJING SENIOR

 






ETIOLOGI

Pyometra adalah infeksi rahim akibat perubahan hormon pada saluran reproduksi betina. Setelah estrus, tingkat progesteron meningkat selama beberapa minggu, merangsang lapisan rahim untuk menebal dalam periapan kebuntingan. Apabila kebuntingan tidak terjadi selama beberapa siklus estrus, dinding rahim akan bertambah tebal sehingga kista terbentuk dalam rahim. Kondisi ini disebut hyperplasia endometrium kistik. Lapisan kistik yang menebal mengeluarkan cairan membuat lebih mudah bagi bakteri untuk tumbuh. Selain itu, kadar progesterone yang tinggi menghambat kemampuan otot-otot di dinding rahim untuk berkontraksi dan mengeluarkan cairan nanah dan bakteri. Saat rahim dipenuhi dengan bakteri dan nanah, racun yang terbentuk oleh bakteri dapat bocor dari rahim dan memasuki ke aliran darah yang bisa mengancam jiwa. Anjing yang senior atau sudah tua yang tidak disteril dan tidak pernah mengalami kebuntingan paling resiko terkena pyometra.

GEJALA KLINIS

Gejala klinis pyometra tergantung pada serviks rahim (leher tahim) terbuka atau tertutup. Pyometra pada serviksnya tertutup gejalanya lebih parah karena cairan nanah dalam rahim tidak dapat keluar. Gejalan klinis pyometra pada serviks yang terbuka biasanya keputihan yang berwarna krem atau berdarah merupakan gejala awalnya yang disertai gejala penyakit sistemik

·         Lesu

·         Nafsu makan memburuk

·         Meningkatnya rasa haus dan buang air kecil

·         Perut buncit dan sakit saat dipegang

·         Muntah

·         Demam

·         Gusi pucat

Sesak dan merasa tidak nyaman saat duduk dan tidur

DIAGNOSA

Untuk melakukan diagnosa pyometra pada anjing senior dapat dilakukan dengan:

1.      Mencari informasi tentang anjing mengenai riwayat siklus estrus dan kondisi anjing

2.      Melakukan pemeriksaan fisik seperti leleran yang keluar dari vulva, palpasi abdomen dan cek suhu

3.      USG untuk melihat kondisi rahim yang berisi cairan nanah

4.   Pemeriksaan hematologi dan kimia darah untuk mengetahui tingkat infeksi dan adanya masalah difungsi organ karena hewan sudah senior

TREATMENT

Treatment yang diberikan untuk penyakit pyometra pada anjing senior pasca operasi adalah

§  Antibiotik untuk melawan infeksinya yang tinggi

§  Infus untuk mengembalikan dan mencegah cairan tubuh hilang

§  Vitamin

§  Suplemen jantung

§  Suplemen ginjal

§  Suplemen hati

§  Antimuntah

PENCEGAHAN

Untuk mencegah terjadi pyometra pada anjing sebaiknya anjing yang untuk berkembang biakkan sebaiknya dibiakkan sesuai umurnya dan dilakukan steril apabila anjing mau memasuki usia senior untuk meminimalkan terjadinya pyometra. Apabila anjing tidak untuk dikembang biakan sebaiknya mensterilkan anjing saat sudah dewasa dan sehat lebih aman dan proses pemulihannya cepat karena tidak ada komplikasi dari masalah fungsi organ.

KESIMPULAN

Pyometra adalah infeksi rahim akibat perubahan hormon pada saluran reproduksi betina. Anjing yang senior atau sudah tua yang tidak disteril dan tidak pernah mengalami kebuntingan paling resiko terkena pyometra. Gejala klinis pyometra tergantung pada serviks rahim (leher tahim) terbuka atau tertutup. Pyometra pada serviksnya tertutup gejalanya lebih parah karena cairan nanah dalam rahim tidak dapat keluar. Gejalan klinis pyometra pada serviks yang terbuka biasanya keputihan yang berwarna krem atau berdarah merupakan gejala awalnya yang disertai gejala penyakit sistemik (lesu, nafsu makan memburuk, meningkatnya rasa haus dan buang air kecil, perut buncit dan sakit saat dipegang, muntah, demam, gusi pucat, sesak dan merasa tidak nyaman saat duduk dan tidur). Apabila adanya gejala anjing di rumah tersebut segera bawa anjing anda ke dokter hewan agar bisa ditangani dengan tepat dan cepat.




Rabu, 05 November 2025

UROLITHIASIS PADA KUCING DOMESTIK BETINA

 




Anamnesa

Pasien datang untuk melakukan bedah lepas wire pada area mandibula, setelah perawatan selama 4 hari pasa bedah diklinik, terlihat urine kemerahan, palpasi vesica urinaria kecil tetapi terlihat nyeri ketika dipalpasi.

Pemeriksaan Umum

Kucing Belang Tiga mengalami kebutaan akibat kecelakaan. Suhu rektal 38.30C, bobot tubuh 3.83 kg, kondisi fisik terlihat aktif, seringa terlihat meringkuk akibat nyeri abdomen, dehidrasi ringan, mukosa mata dan gusi sedikit anemis, palpasi vesica urinaria teraba massa padat berukuran kecil.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjuang dilakukan dengan USG dan X-ray. Hasil USG terlihat ada massa hyperechoic dengan adanya acoustic shadowing pada vesika urinaria, hal tersebut dapat mengidentifikasi bahwa massa tersebut berupa endapan kristal urine. Sedangkan hasil X-ray terlihat massa padat kecil memenuhi vesica urinaria.

Diagnosa

Berdasarkan  hasil  anamnesa,  pemeriksaan  fisik, dan pemeriksaan penunjang, Kucing Belang Tiga didiagnosa mengalami Urolithiasis.

Etiologi dan Patogenesis

Setelah dilakukan observasi pada sampel urin ditemui adanya perubahan warna urine yang memunculkan diagnosa kucing menderita urolithiasis. Urolithiasis diketahui sebagai gangguan karena terdapat kalkuli atau kristal pada saluran urinaria yang dapat menyumbat bahkan melukai saluran urinaria. Kejadian ini bisa memunculkan manifestasi klinis yang sifatnya nonspesifik serta bervariasi sesuai dengan ukuran, banyaknya dan tempat kalkuli. Lazimnya urolithias diikuti disuria, stranguria dan hematuria. Kristal yang terbantuk didalam vesica urinaria menyebabkan terbentuk inflamasi, kesulitan urinasi, pendarahan pada urin, serta obstruksi aliran urin keluar dari vesika urinaria pada beberapa kasus yang dapat menimbulkan kematian.

Pengobatan                        

Hewan kasus ini dilakukan pembedahan cystotomy untuk mengangkat kristal yang mengendap pada vesica urinaria (VU). Pasca bedah diterapi dengan pemberian terapi cairan menggunakan ringer laktat dan pemasangan kateter urine, pemberian antibiotik clapet 50mg dengan dosis sesuai anjuran 2 kali sehari 1 tablet, antiinflamasi untuk mengurangi peradangan akibat gesekan kristal pada dinding vesica urinaria, suplemen jaringan untuk membantu kesembuhan luka dan multivitamin berkala serta menjaga asupan nutrisi dengan memberikan pakan Urinary selama masa perawatan hingga 6 bulan pasca bedah.

Prognosa        

                    

Urolithiasis  dapat  disembuhkan  dengan  melakukan pembedahan dan menjaga asupan nutrisi pasca bedah.


Pencegahan                        

Menjaga kebersihan lingkungan serta menjaga nutrisi agar kasus ini tidak berulang serta rutin melakukan screening kantung kemih berkala.









Selasa, 04 November 2025

ENUKLEASI yang disebabkan Chlamydiosis

 





ETIOLOGI

Chlamydiosis pada kucing adalah infeksi pada mata disebabkan Chlamydophila felis (sebelumnya disebut Chlamydia psittaci). Ini adalah penyakit yang menginfeksi kucing di seluruh dunia. Manusia dapat terinfeksi dengan chlamydia namun Chlamydophila felis sangat tinggi adaptasinya pada kucing dan infeksi pada manusia akibat bersentuhan dengan kucing sangat jarang kejadiannya.


Bakteri Chlamydophila mudah menular antar kucing di segala umur, namun penyakit ini sering ditemukan pada pada anak kucing (umur 5 - 12 minggu) dan kucing dalam suatu komunitas seperti cat-breeder dan kucing pusat penyelamatan kucing.

Bakteri ini biasanya menyebabkan peradangan pada konjungtiva tingkat rendah (radang pada bagian mukosa mata dan kelopak mata). Pada hidung juga dapat mengalami bersin dan menghasilkan lendir, untuk paru-paru sangat jarang terlibat. Lebih dari 30% peradangan konjungtiva pada kucing kemungkinan disebabkan oleh Chlamydophila felis.

 

Kematian akibat chlamydiosis jarang terjadi. Penyakit ini bersifat persisten, terutama pada lingkungan yang memiliki banyak kucing, dimana hal ini menjadi masalah. Bakteri ini dapat dibunuh dengan disinfektan dan tidak dapat bertahan lama di lingkungan. Infeksi terjadi melalui kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi.


GEJALA KLINIS

Gejala klinis yang klasik dari penyakit ini adalah adanya radang konjunctiva yang persisten. Ini adalah peradangan pada bagian mukosa di kelopak mata dan menutupi kebeningan bola mata. Mata dapat menjadi kemerahan dan lendir dapat berbagai bentuk mulai dari berair hingga kental dan seperti nanah. Umunya dimulai hanya dari satu mata, sebelum menyebar.

 

Beberapa minggu dan bulan kemudian, kucing kemungkinan masih menghasilkan lendir berwarna gelap di sekitar mata, terutama dari saluran air mata, yang perlu dibersihkan secara berkala. Hal ini dapat menjadi masalah yang serius untuk kucing berhidung pesek dan berbulu panjang. Gejala yang paling sering ditemukan pada masa awal inkubasi di antaranya : bersin dan lendir di hidung, demam dan kehilangan nafsu makan. Gejala menjadi semakin parah jika kucing menderita flu kucing. Kematian akibat chlamydiosis jarang terjadi. Penyakit ini bersifat persisten, terutama pada lingkungan yang banyak kucing.


DIAGNOSA

Cara mendiagnosa kasus ini adalah dengan pemeriksaan fisik area mata.

TREATMENT

Setelah hewan teranastesi, kemudian dilakukan pencukuran pada area mata. kemudian dilakukan pemasangan infus dengan menggunakan cairan infus ringer lactat, kemudian dipasangkan drape setelah itu operator operasi melakukan prosedur operasi dengan teknik trans-palpebral yaitu menjahit pada bagian kelopak mata kemudian di jepit dengan klem, setelan itu dilakukan insisi melingkar pada bagian kelopak mata, kemudian dilakukan preparasi tumpul agar semua muskulus terpisah yang meliputi M. rectus medial, M. rectus lateral, M. rectus superior, M. rectus inferior dengan menggunakan metzembaum, kemudian bulbus oculi ditarik secara perlahan untuk menemukan M. retractor bulbi, A. retina sentralis, V. retinal sentralis, dan nervus opticus. dilakukan klem dan ligase menggunakan benang absorbel, kemudian setelah diklem potong antara dua klem untuk membuang bulbus oculi. selanjutnya dilakukan cek kebocoran, kemudian diberikan antibiotik, kemudian jahit rongga muskulus dengan menerus sederhana, dan subcutan dengan menerus sederhana, kemudian jahit kulit dengan matras silang, diberikan povidon iodine dan ditutup dengan kasa steril dan hepafix.