Selasa, 04 November 2025

ENUKLEASI yang disebabkan Chlamydiosis

 





ETIOLOGI

Chlamydiosis pada kucing adalah infeksi pada mata disebabkan Chlamydophila felis (sebelumnya disebut Chlamydia psittaci). Ini adalah penyakit yang menginfeksi kucing di seluruh dunia. Manusia dapat terinfeksi dengan chlamydia namun Chlamydophila felis sangat tinggi adaptasinya pada kucing dan infeksi pada manusia akibat bersentuhan dengan kucing sangat jarang kejadiannya.


Bakteri Chlamydophila mudah menular antar kucing di segala umur, namun penyakit ini sering ditemukan pada pada anak kucing (umur 5 - 12 minggu) dan kucing dalam suatu komunitas seperti cat-breeder dan kucing pusat penyelamatan kucing.

Bakteri ini biasanya menyebabkan peradangan pada konjungtiva tingkat rendah (radang pada bagian mukosa mata dan kelopak mata). Pada hidung juga dapat mengalami bersin dan menghasilkan lendir, untuk paru-paru sangat jarang terlibat. Lebih dari 30% peradangan konjungtiva pada kucing kemungkinan disebabkan oleh Chlamydophila felis.

 

Kematian akibat chlamydiosis jarang terjadi. Penyakit ini bersifat persisten, terutama pada lingkungan yang memiliki banyak kucing, dimana hal ini menjadi masalah. Bakteri ini dapat dibunuh dengan disinfektan dan tidak dapat bertahan lama di lingkungan. Infeksi terjadi melalui kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi.


GEJALA KLINIS

Gejala klinis yang klasik dari penyakit ini adalah adanya radang konjunctiva yang persisten. Ini adalah peradangan pada bagian mukosa di kelopak mata dan menutupi kebeningan bola mata. Mata dapat menjadi kemerahan dan lendir dapat berbagai bentuk mulai dari berair hingga kental dan seperti nanah. Umunya dimulai hanya dari satu mata, sebelum menyebar.

 

Beberapa minggu dan bulan kemudian, kucing kemungkinan masih menghasilkan lendir berwarna gelap di sekitar mata, terutama dari saluran air mata, yang perlu dibersihkan secara berkala. Hal ini dapat menjadi masalah yang serius untuk kucing berhidung pesek dan berbulu panjang. Gejala yang paling sering ditemukan pada masa awal inkubasi di antaranya : bersin dan lendir di hidung, demam dan kehilangan nafsu makan. Gejala menjadi semakin parah jika kucing menderita flu kucing. Kematian akibat chlamydiosis jarang terjadi. Penyakit ini bersifat persisten, terutama pada lingkungan yang banyak kucing.


DIAGNOSA

Cara mendiagnosa kasus ini adalah dengan pemeriksaan fisik area mata.

TREATMENT

Setelah hewan teranastesi, kemudian dilakukan pencukuran pada area mata. kemudian dilakukan pemasangan infus dengan menggunakan cairan infus ringer lactat, kemudian dipasangkan drape setelah itu operator operasi melakukan prosedur operasi dengan teknik trans-palpebral yaitu menjahit pada bagian kelopak mata kemudian di jepit dengan klem, setelan itu dilakukan insisi melingkar pada bagian kelopak mata, kemudian dilakukan preparasi tumpul agar semua muskulus terpisah yang meliputi M. rectus medial, M. rectus lateral, M. rectus superior, M. rectus inferior dengan menggunakan metzembaum, kemudian bulbus oculi ditarik secara perlahan untuk menemukan M. retractor bulbi, A. retina sentralis, V. retinal sentralis, dan nervus opticus. dilakukan klem dan ligase menggunakan benang absorbel, kemudian setelah diklem potong antara dua klem untuk membuang bulbus oculi. selanjutnya dilakukan cek kebocoran, kemudian diberikan antibiotik, kemudian jahit rongga muskulus dengan menerus sederhana, dan subcutan dengan menerus sederhana, kemudian jahit kulit dengan matras silang, diberikan povidon iodine dan ditutup dengan kasa steril dan hepafix.

 

 

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar