Selasa, 18 Februari 2025

Distokia pada Kucing

 


Definisi

Distokia adalah suatu kondisi dimana induk hewan kesulitan melahirkan secara normal. Distokia dapat terjadi akibat faktor

dari induk ataupun janin. Faktor induk meliputi panggul induk yang terlalu kecil ataupun kontraksi rahim yang lemah. Faktor

janin meliputi janin yang malposisi, ukuran janin yang terlalu besar ataupun janin yang mati dalam kandungan.

Gejala Klinis dan Indikasi

• Sudah melewati HPL namun belum terlihat adanya respon akan melahirkan

• Bayi sungsang / terlalu besar / terlilit tali pusar

• Sudah melahirkan lebih dari 24 jam namun masih ada janin yang tertinggal

• Janin mati dalam kandungan / keguguran

• Retensi plasenta

Diagnosis

Peneguhan diagnosa pada hewan distokia dapat dilakukan dengan USG. USG digunakan untuk menentukan HPL, melihat

gambaran air ketuban, janin masih hidup / tidak, posisi janin dan perkiraan jumlah janin. Faktor faktor tersebut akan

dijadikan pertimbangan apakah perlu dilakukan tindakan bedah atau tidak.

Penanganan

Penanganan pada kasus distokia dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti injeksi hormon ataupun tindakan bedah,

hal ini tergantung pada penyebab distokia itu sendiri. Caesar adalah tindakan bedah yang dilakukan pada hewan dengan

indikasi utama sulit melahirkan atau distokia untuk menyelamatkan induk dan janin.

Pencegahan dan Perawatan

Pencegahan distokia dapat dilakukan dengan:

• USG rutin

• Menjaga kesehatan induk selama masa kebuntingan

• Menghindari penggunaan obat obatan yang memiliki kontraindikasi pada hewan bunting

• Hindari mengawinkan jantan dengan ukuran yang jauh lebih besar dari betinanya untuk menghindari distokia akibat

janin yang terlalu besar

Case Report:

Seekor kucing betina bernama Selena dengan perkiraan usia diatas 5 tahun dibawa ke klinik karena adanya leleran

yang keluar dari vulva. Diketahui Selena memang dalam kondisi bunting namun mengkonsumsi beberapa obat obatan

yang memiliki kontraindikasi dengan kebuntingan beberapa waktu lalu. Berdasarkan perabaan abdomen diperkirakan ada

1 janin pada rahim sebelah kiri. Dilakukan pemeriksaan lanjutan menggunakan USG untuk memastikan kondisi janin

Selena.



Berdasarkan hasil USG teramati adanya 1 janin pada rahim kiri dengan denyut jantung normal namun air ketuban
minimal dan sudah lewat HPL. Dokter memberikan penjelasan terkait pilihan penanganan yang dapat dilakukan yaitu
induksi hormon dan tindakan bedah. Setelah diskusi yang dilakukan, owner memutuskan untuk dilakukan tindakan bedah
caesar. Selain caesar owner juga meminta untuk dilakukan steril.



Saat tindakan bedah dilakukan teramati adanya 1 janin pada rahim kiri dan kista pada rahim. Janin berhasil dikeluarkan
dalam kondisi hidup namun tidak berkembang sempurna ditandai dengan tidak tumbuhnya bulu yang merata, ukuran yang
jauh dibawah batas normal dan hernia umbilicalis. Perkembangan yang tidak sempurna ini dapat diakibatkan oleh
penggunaan obat obatan yang memiliki kontraindikasi pada hewan bunting selama kebuntingan. Sayangnya anak Selena
hanya bertahan kurang lebih satu hari pasca tindakan caesar. Setelah janin berhasil dikeluarkan, dilanjutkan tindakan steril
pada Selena. Secara keseluruhan operasi berjalan lancar dan Selena sadar beberapa saat setelah tindakan selesai
dilakukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar