Coccidiosis
merupakan penyakit yang meginfeksi saluran pencernaan pada kelinci yang disebabkan
oleh protozoa Eimeria spp. Parasite ini menyerang mukosa dari usus, kolon
dan epitel dari berbagai jaringan. Selain menginfeksi saluran pencernaan, ada
satu spesies yang menginfeksi hati yaitu Eimeria stiedae. Penularan
penyakit ini dikarenakan kelinci menelan kista coccidia yang ada di dalam feses
kelinci lain. Oosista yang terdapat di dalam feses membutuhkan 2 hari atau
lebih untuk menjadi infektif dan kondisi yang lembap menyebabkan oosista bertahan
di lingkunan dalam jangka waktu yang lama. Kelinci juga dapat terinfeksi dengan
memakan vegetasi yang terkontaminasi oosista.
Penyakit ini
dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari diare encer, berlendir atau
berdarah, lesu dan lethargy, dehidrasi, berat badan menurun, bahkan kematian terutama
pada kelinci muda. Keparahan infeksi coccidia tergatung dari spesies Eimeria,
serta kondisi imun kelinci, usia serta tingkat stress
Diagnosa biasanya
dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopis feses untuk mencari kista coccidia. Untuk
mengetahui spesies coccidia yang spesifik mungkin diperlukan pemeriksaan lebih
lanjut. Differensial diagnosa untuk coccidiosis adalah bacterial enteritis,
intususepsi. Jika gejala sudah mengarah ke hati (anoreksia, hepatomegaly dan
jaundice) pertimbangkan kausa lain dari hepatitis, hepatic lipidosis atau
neoplasia.
KASUS
Kelinci Risi datang
dikarenakan tidak mau makan, lemas, feses agak berlendir. Pemilik baru
mengetahui kondisinya karena baru dari luar kota selama 2 hari. Pemeriksan fisik
didapatkan berat badan 2,1kg (menurun dari terakhir cek up), suhu 37,70C
(hypothermia), dehidrasi dan mukosa kekuningan (jaundice). Dari hasil
pemeriksaan fisik diputuskan untuk kelinci Risi dilakukan rawat inap, serta
dilakukan pemeriksaan lanjutan yaitu pemeriksaan darah dan natif mikroskop.
DIAGNOSA
Kelinci Risi
dilakukan pemeriksaan darah dan natif mikroskop, namun dikarenakan kondisi
kelinci Risi yang sudah dehidrasi sehingga darah yang didapat hanya cukup untuk
pemeriksaan fungsi organ. Dari haril pemeriksaan darah sudah ada penurunan
fungsi organ hati dan ginjal. Serta dari hasil natif mikroskop terlihat adanya
oosista yang cukup banyak dalam satu bidang pandang.
PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN
Kelinci Risi saat rawat inap dilakukan pemasangan infus dan dikarenakan kelinci tidak boleh berhenti makan, selama Kelinci Risi menolak makan sendiri, Risi akan disuap makan melalui syringe. Selain itu, juga diberikan antibiotik, prokinetic dan vitamin.
Untuk pencegahan di rumah disarankan untuk menjaga sanitiasi kandang dengan baik, terutama karena kelinci merupakan hewan coprofagi (memakan fesesnya sendiri), sehingga dapat menyebabkan mereka re-infeksi dirinya sendiri. Menjaga alas di kandang kelinci kering, letakkan makanan kelinci pada mangkuk yang bersih atau rak khusus untuk hay, sehingga menghindari kelinci makan dari lantai atau alas kandang. Hindari memelihara kelinci terlalu banyak dalam 1 lingkungan dan jangan langsung memasukkan kelinci yang baru datang dengan yang sudah lama.
KESIMPULAN
Coccidiosis merupakan
penyakit parasit protozoa dari Eimeria spp. yang umumnya menyerang
saluran pencernaan, sehingga menyebabkan gejala seperti diare berlendir bahkan
berdarah, untuk kelinci muda bahkan dapat menyebabkan kematian. Selain
menyerang saluran pencernaan, ada satu spesies yang menyerang hati, yaitu Eimeria
stiedae. Untuk pengobatan coccidiosis diberikan antibiotik, jika tingkat infeksi
cukup berat disarankan untuk rawat inap sehingga pengobatan dan perawatan bisa
lebih intensif. Penularan penyakit ini dikarenakan lingkungan tempat tinggal
kelinci terkontaminasi dengan oosista sehingga tertelan saat kelinci makan atau
saat coprofagi. Sehingga untuk pencegahannya disarankan untuk menjaga
kebersihan lingkungan kelinci serta menjaga agar beddingnya kering. Banyaknya
kelinci dalam 1 lingkungan juga merupakan faktor penularan yang tinggi,
sehingga memang disarankan untuk membatasi jumlah kelinci yang dipelihara dalam
satu lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar