Latar Belakang
Feline enteric corona
virus (FcoV) merupakan virus yang ada dimana-mana
yang dapat menyebabkan feline infeksi peritonitis (FIP) pada beberapa
kucing [39] dan [40]. FCoV itu endemic pada kebanyakan jenis kucing rumahan,
dengan prevalensi serotipe 75-100% [40]. Setelah FcoV masuk dalam tubuh kucing
10% akan mengalami FIP, 13% menjadi sembuh dan carier serta sisanya 77% menjadi
terinfeksi, virus dapat tahan di dalam feses selama beberapa bulan dan baru
kemudian hilang yang dapat dengan mudah dapat menimbulkan infeksi kembali.
Fasilitas untuk kucing dengan titer FCoV yang tinggi sering menyebabkan
terjadinya kegagalan reproduksi, abortus dan kematian fetus pada saat lahir
[33]. Karena virus ini ada dimana-mana, menejemen pencegahannya dengan test dan
removal program. Semua kucing yang ada di fasilitas harus ditest setiap 3-6
bulan dan hewan dengan test positif kandangnya harus dipisahkan dari hewan yang
hasil testnya negatif. Induk dengan serotipe positif harus dikawinkan dengan
pejantan yang serotipenya positif dan juga sebaliknya. Semua kucing yang keluar
dari breeder harus disertai dengan surat yang menunjukan status serologisnya (http://www.catbreeder.com/).
Untuk
mencegah penyebaran FCoV, litter box digunakan hanya untuk satu atau dua
kucing, bersihkan semua litter box setidaknya sehari sekali dan didesinfektan
satu minggu sekali, jauhkan litter box dari tempat pakan dan bersihkan litter
box secara regular.
Penyakit virus ini sangat
menular, terutama menyerang saluran pencernaan dan menyebabkan enteristis
hebat. Menyerang anjing semua umur, pada anak anjing penyakit timbul akibat
stress dari lingkungan. Umumnya terjadi pada kennel, sering infeksi virus
ini berbarengan dengan infeksi virus parvo.
Gejala
penyakit mirip penyakit parvo:
- Lesu, nafsu makan hilang
- Demam jarang terjadi
- Diare sedang sampai berat, feces cair, bau busuk, warna kuning orange, kadang-kadang berdarah
- Dehidrasi, berat tubuh menurun dan bisa mati
- Anjing yang sembuh bisa kambuh lagi 3 - 4 minggu kemudian.
Hubungan Coronavirus pada anjing dan
SARS
Apakah virus yang menyebabkan SARS yang menggemparkan itu berasal dari keluarga
Coronavirus yang sama jenisnya dengan penyakit anjing Coronavirus? Jawabnya ya.
Centers for Disease Control dan Prevention (CDC) di San Fransisco telah
berhasil memisahkan kode genetik virus SARS dan memastikan bahwa virus SARS
adalah dari keluarga Coronavirus yang dulunya tidak diketahui. Bedanya
dengan Coronavirus anjing, Coronavirus SARS menyerang paru-paru manusia.
Coronavirus baru ini telah berhasil lolos dari pengamatan para ahli entah
selama berapa lama dan ketika sistim tameng mereka yang seperti mahkota
(crown-corona) itu tumbuh, mereka menyebabkan epidemik global yang hampir
saja tidak bisa dikontrol. (Sumber : National Microbiology
Laboratory, Canada, University of California at San Francisco, Erasmus
University, Rotterdam dan Bernhard-Nocht Institute, Hamburg ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar