Rabu, 12 November 2014

FELINE ENTERIC CORONA VIRUS

Latar Belakang

Feline enteric corona virus (FcoV) merupakan virus yang ada dimana-mana yang dapat menyebabkan feline infeksi peritonitis (FIP) pada beberapa kucing [39] dan [40]. FCoV itu endemic pada kebanyakan jenis kucing rumahan, dengan prevalensi serotipe 75-100% [40]. Setelah FcoV masuk dalam tubuh kucing 10% akan mengalami FIP, 13% menjadi sembuh dan carier serta sisanya 77% menjadi terinfeksi, virus dapat tahan di dalam feses selama beberapa bulan dan baru kemudian hilang yang dapat dengan mudah dapat menimbulkan infeksi kembali. Fasilitas untuk kucing dengan titer FCoV yang tinggi sering menyebabkan terjadinya kegagalan reproduksi, abortus dan kematian fetus pada saat lahir [33]. Karena virus ini ada dimana-mana, menejemen pencegahannya dengan test dan removal program. Semua kucing yang ada di fasilitas harus ditest setiap 3-6 bulan dan hewan dengan test positif kandangnya harus dipisahkan dari hewan yang hasil testnya negatif. Induk dengan serotipe positif harus dikawinkan dengan pejantan yang serotipenya positif dan juga sebaliknya. Semua kucing yang keluar dari breeder harus disertai dengan surat yang menunjukan status serologisnya (http://www.catbreeder.com/). 

Untuk mencegah penyebaran FCoV, litter box digunakan hanya untuk satu atau dua kucing, bersihkan semua litter box setidaknya sehari sekali dan didesinfektan satu minggu sekali, jauhkan litter box dari tempat pakan dan bersihkan litter box secara regular.

Penyakit virus ini sangat menular, terutama menyerang saluran pencernaan dan menyebabkan enteristis hebat. Menyerang anjing semua umur, pada anak anjing penyakit timbul akibat stress dari lingkungan. Umumnya terjadi pada kennel, sering infeksi virus  ini berbarengan dengan infeksi virus parvo.

Gejala penyakit mirip  penyakit parvo:
  •  Lesu, nafsu makan hilang
  • Demam jarang terjadi
  • Diare sedang sampai berat, feces cair, bau busuk, warna kuning orange, kadang-kadang berdarah
  •  Dehidrasi, berat tubuh menurun dan bisa mati
  • Anjing yang sembuh bisa kambuh lagi  3 - 4 minggu kemudian.


Hubungan Coronavirus pada anjing dan SARS
     
Apakah virus yang menyebabkan SARS yang menggemparkan itu berasal dari keluarga Coronavirus yang sama jenisnya dengan penyakit anjing Coronavirus? Jawabnya ya. Centers for Disease Control dan Prevention (CDC) di San Fransisco telah berhasil memisahkan kode genetik virus SARS dan memastikan bahwa virus SARS adalah dari keluarga Coronavirus  yang dulunya tidak diketahui. Bedanya dengan Coronavirus  anjing, Coronavirus SARS menyerang paru-paru manusia.

     
Coronavirus baru ini telah berhasil lolos dari pengamatan para ahli entah selama berapa lama dan ketika sistim tameng mereka yang seperti mahkota (crown-corona) itu tumbuh, mereka menyebabkan epidemik global  yang hampir saja tidak bisa dikontrol. (Sumber    : National Microbiology Laboratory, Canada, University of California at San Francisco, Erasmus University, Rotterdam dan Bernhard-Nocht Institute, Hamburg ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar