Luka (vulnus) dapat dibedakan berdasarkan penyebab dan karakteristik luka.
Berdasarkan penyebabnya, terdapat vulnus contussum (luka memar), vulnus abrasi (luka lecet), vulnus laceratum (luka robek), vulnus punctum (luka tusuk), vulnus schlopetum (luka tembak), vulnus morsum (luka gigitan), vulnus incisivum (luka sayat). Faktor-faktor penyebab luka dapat disebabkan oleh kesengajaan ataupun tidak disengaja. Contoh luka yang disengaja antara lain seperti insisi bedah, tusukan jarum kebagian tubuh, sedangkan luka yang tidak disengaja seperti akibat pisau, luka bakar atapun luka yang diakibatkan oleh benda tumpul/kontusio. Dampak atau akibat tidak melakukan perawatan luka adalah terjadinya hematoma, nekrosisjaringan lunak, keloid, scar, dan infeksi.
Vulnus laceratum adalah luka robek yang disertai dengan kehilangan jaringan yang minimum berbentuk tidak beraturan akibat terkena benda tajam atau tumbul yang menembus kulit atau otot. Vulnus laceratum bila terlambat ditangani dapat menyebabkan terjadinya infeksi seperti contohnya pada kasus kucing yang mana pada lukanya mengeluarkan nanah hingga sudah mengering di daerah leher sebelah kanan.
Penanganan yang diberikan pada kucing yang mengalami vulnus laceratum adalah dengan penerapan tiga prinsip penanganan luka yaitu melakukan pembersihan (cleansing) pada luka, selanjutnya dilakukan pengangkatan jaringan yang mati dan rusak (debridement) kemudian ditutup dengan penjahitan luka (suturing).
Anamnesa dan Sinyalemen
Seekor kucing jantan bernama River dibawa oleh pemiliknya ke Klinik Hewan Awal Care Rawamangun dengan kondisi baru ditemukan setelah beberapa hari menghilang, saat ditemukan kondisi leher sudah terluka parah, masih aktif dan nafsu makan masih bagus.
Pemeriksaan Fisik
Berat badan 3.9 Kg, suhu tubuh 40.7ÂșC, dan leher ada luka robek.
Diagnosa
Diagnosa dari kucing River adalah Vulnus Laceratum yang disebabkan oleh trauma benda tajam yang diduga ujung pagar tetangga saat akan melompat dengan prognosa Fausta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar