Selasa, 05 November 2024

Inflamatory Bowel Disease (IBD) Penyakit Radang Usus Yang Perlu Diperhatikan

 




IBD atau Inflammatory Bowel Disease adalah peradangan yang terjadi pada saluran pencernaan dan berlangsung dalam jangka waktu panjang. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel usus yang sehat, sehingga menyebabkan peradangan dan kerusakan yang tidak dapat sembuh dengan sendirinya.

IBD bukanlah suatu penyakit, melaikan syndrome .Sindrom ini disebabkan oleh reaksi spesifik terhadap iritasi kronis pada lambung atau usus yang bias terjadi karna banyak factor.

Kasus yang didapat kali ini adalah Kasus diare berkepanjangan dari seekor kucing bernama Snoopy, berusia 1 tahun. Snoopy dating dengan keluhan diare hilang timbul yang sudah berlangsung lebih dari 4 bulan, setalah pemalukan pemeriksaan fisik, Snoopy memiliki berat badan dibawah normal suhu tubuh normal. Bedasarkan anamnesa, kami menduga Snoopy mengalami radang usus kronis yang mengarah ke IBD.

Seperti yang kita ketahui, IBD memiliki beberapa gejala diantaranya :

·         Penurunan beat badan

·         Bulu yang kusam

·         Diare dan sering muntah berkepanjangan

·         Nafsu makan yang menurun

·         Suara keroncongan diperut.

Kami melakukan beberapa pemeriksaan dasar yang disarankan untuk mendiagnosa IBD pada Snoopy untuk mengeliminasi penyebab masalah pencernaan yang dialami, kita dapat mengarahkan diare dan masalah Snoopy kearah IBD jika pemeriksaan tidak menemukan penyakit imunitas serta kuman-kuman pathogen pada Snoopy. berikut adalah pemeriksaan dan hasil yang didapatkan pada Kucing Snoopy.

·         Anilisis Feses, pemeriksaan feses secara natif didapatkan beberapa kuman aktif seperti protozoa amoeba.

·         Rapit test FIV, FeLV, FPV, GIA dan FCov yang ketiga hasilnya negative

·         Chek hematologi rutin dan Kimia darah serta gambaran Radiologi.

Dari hasil darah dan pemeriksaan rapid test pada Snoopy, yang terlihat adalah peningkatan sel darah putih sebagai pertanda bahwa adanya agen infeksi dan peradangan yang tejadi pada Snoopy, serta meningkatnya enzyme amilasi yang menandakan adanya peradangan akut pada pancreas, dari hasil pemeriksaan, dokter mengarahkan bahwa besar kemungkinan Snoopy terkena Syndrom IBD.

Sistem pencernaan kucing yang terkena syndrome IBD akan dibanjiri sel-sel radang, Peradangan tersebut menyebabkan pembengkakan dan kerusakan pada dinding dan lapisan mukosa usus. Usus kemudian tidak dapat menjalankan fungsi utamanya untuk menyerap makanan, air, dan nutrisi.

Sistem imun juga berperan dalam peradangan yang terus-menerus . Hal ini mungkin disebabkan oleh sistem imun kucing yang bereaksi terhadap zat asing.

Penyebab potensial lainnya termasuk respons abnormal sistem imun terhadap komponen normal usus, seperti bakteri usus norma, atau beberapa protein dalammakanan.

Penanganan yang dilakukan pada kasus IBD berputar pada pemberian obat-obatan antimicrobial, untuk menekan pertumbuhan flora normal merugikan dipencernaan, memberikan prebiotic untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri tertentu, terutama bakteri baik, memberikan preparat zat besi dan b12 untuk meningkatkan penyerapan usus. Serta memberikan obat-obatan yang bersifat menekan laju peristaltic usus, agar konrak makanan dan usus lebih lama dan dapat memaksimalkan kinerja usus menyerap cairan pada kotoran.

Untuk kucing Snoopy, dokter meresepkan antibiotic Metronidazole, preparat Iron Complex Maltofer drop selama 10 hari, preparat probiotik dan prebiotic. Selain itu dokter juga menyarankan untuk memberikan pakan yang berbasis sensitive stomach kepada snoopy.

Setelah pengobatan dan disiplin pakan serta vitamin yang rutin, Snoopy menunjukan kemajuan setelah 14 hari, berat badan naik pesar sebanyak 40%, score feses semakin membaik dari hari ke hari, sudah sangat jarang terlihat muntah, performa fisik semakin aktif dan bertenaga, nafsu makan selalu stabil.

Makanan dan nutrisi merupakan bagian yang sangat penting dalam pengobatan IBD. Berikut ini tips pemberian pakan pada kucing yang mengidap peradangan usus yang berkepanjangan. Usakan memberikan kucing anda makanan yang mengandung protein yang belum pernah dimakan sebelumnya, atau berikan pakan diet terhidrolisis khusus yang memecah sumber protein menjadi potongan-potongan kecil. Makanan tersebut akan mengurangi atau menghilangkan kemungkinan alergi.

Dokter hewan mungkin  akan menyarankan makanan yang sangat mudah dicerna untuk kucing penderita IBD,  pilihlah makanan yang tidak mengandung atau sedikit mengandung bahan tambahan makanan. Hindari makanan berlemak tinggi. Manfaat perubahan pola makan baru akan terlihat setelah beberapa minggu ketika peradangan sudah mereda. Selama terapi diet ini, pastikan untuk menghindari semua sisa makanan, camilan, dan sumber makanan lainnya.

 

 
Gambar 1.1 & 2.2. Kucing Snoopy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar