Etiologi
Feline
panleukopenia adalah penyakit viral dengan agen utamanya virus dari keluarga
Parvoviridae yang sangat
menular. Feline panleukopenia virus (FPV) termasuk
dalam prototipe parvovirus
merupakan penyakit infeksius yang paling umum terjadi pada kucing. Pada tahun
1978 ditemukan prototipe parvovirus terbaru pada anjing yang memiliki kemampuan
bereplikasi dan menyebabkan penyakit pada kucing. Prototipe Canine parvovirus
(CPV) tersebut dikenal dengan
Canine parvovirus type 2 (CPV-2)
dengan varian CPV-2a,
CPV-2b dan CPV-2c. Oleh karena itu perlu diketahui
agen infeksi FPV ini dapat
berasal dari anjing maupun
kucing (Hermawan et al., 2023).
Anamnesa dan
Sinyalemen
Kucing
betina bernama Moyen berusia 3 bulan datang ke klinik dibawa oleh owner dengan
keluhan tidak nafsu makan, muntah, diare dan lemas. Menurut rekam medis,
saudara Moyen yang bernama Bello baru saja terinfeksi FPV.
Pemeriksaan Fisik
Berat badan
0.7 kg, suhu tubuh 40.8, mukosa
anemis, telinga kotor dan scabiosis.
Diagnosa
Diagnosa dari penyakit kucing Moyen adalah
Feline Panleukopenia Virus yang disebabkan oleh virus Parvoviridae dengan
prognosa Dubius sehingga Moyen membutuhkan terapi yang tepat dan dalam jangka
waktu yang cukup lama sampai benar stabil.Gambar 1.1.Hasil rapid test menunjukan positif FPV |
Terapi
Terapi dimulai tanggal 06 Oktober 2024 dengan pemberian terapi cairan infus menggunakan Ringer Lactat, antibiotik Cefotaxime 10 mg/kg BB IV BID, Ondansentron 2 mg/kg BB IV BID, Ranitidine 2 mg/kg BB IV BID sebagai antiemetic.
Hari
ke 3 kondisi Moyen sudah mulai membaik, mulai mau makan wetfood sendiri, sudah
mulai aktif di kendang, namun pup belum berbentuk dan sesekali maasih muntah.
Treatment tetap dilanjutkan.
Gambar 2.2. Ada muntah & Diare |
Hari ke 7 kondisi
Moyen sudah sangat stabil,
makan lahap, mau wetfood dan dryfood,
pup berbentuk, pipis bagus, tidak ada muntah lagi dan aktif di kendang.
Gambar 3.3.Sudah mulai stabil & tidak lemas |
Hari ke 8 Moyen
pulang dengan kondisi
yang stabil serta
dibawakan obat-obatan seperti supplement imunitas dan salep
jamur untuk mengurangi scabies di telinga yang belum tergolong parah.
Kesimpulan
Kondisi kucing yang terinfeksi FPV sangat
berbahaya dan dapat mengancam nyawa, sehingga imunitas sangat mempengaruhi
kondisi kucing dapat survive atau tidak.
Daftar Pustaka
Hermawan, I. P., Darantika, G., Tage, R. A., Desiandura, K., & Wardhani, H. C. P. (2023). Studi
Kasus: Kesembuhan Kasus Feline Panleukopenia pada Kucing
Mocca di Surabaya. Jurnal Kajian
Veteriner, 11(1), 10-18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar