Etiologi
Pyometra
merupakan infeksi yang terjadi di rahim hewan betina. Pyometra biasanya terjadi
pada hewan betina yang belum di steril dan di usia di atas 4 tahun. Perubahan
hormonal yang berulang menyebabkan dinding rahim menebal, dan jika tidak ada
proses kebuntingan dalam jangka waktu yang lama menyebabkan pembentukan kista
pada dinding rahim dan menjadi media untuk pertumbuhan bakteri yang masuk ke
dalam rahim. Akumulasi bakteri di dalam rahim ini menyebabkan terbentuknya
nanah.
Pada
kasus yang sangat langka, pada kucing yang telah di steril dapat terjadi
pyometra juga, yang disebut “Stump Pyometra”. Hal ini bisa terjadi karena
adanya infeksi pada jaringan yang tersisa saat dilakukan sterilisasi
Gejala
Klinis
Kucing
Tikus datang pada tanggal 6 Juni 2024 dengan keluhan keluar leleran dari vagina
beberapa hari ini, sedangkan kucing tikus sudah dilakukan sterilisasi beberapa
tahun yang lalu. Saat dilakukan pemeriksaan fisik suhu tubuh normal (38,3oC),
dan tidak ada perubahan tingkah laku, makan masih mau, pup juga masih
berbentuk.
Diagnosis
Diagnosa
stump pyometra dilakukan dengan ultrasonografi untuk melihat kondisi bagian
uterus kucing tikus. Saat di lakukan USG terlihat adanya bentukan bulat anechoic pada bagian uterus. Hal ini menandakan
adanya isi cairan di dalam lumen uterus.
Setelah
itu dilakukan pengecekan darah CBC untuk memastikan kondisi infeksi kucing
Tikus. Dari hasil darah mengindikasikan Kucing Tikus sudah mengalam infeksi
yang cukup tinggi, dilihat dari nilai WBC yang tinggi di atas nilai normalnya.
Pengobatan
Untuk
tindakan pengobatan Stump Pyometra yang paling tepat adalah dengan cara
operasi, yaitu bagian yang terinfeksi nanah, diangkat dan dibuang.
Setelah
tindakan operasi Kucing Tikus di rawat inap selama 5 hari, selama rawat inap
Kucing Tikus diberikan cairan infus, antibiotik, vitamin, obat NSAID, serta
salep antibiotik untuk diberikan di daerah luka jahitannya
Pencegahan
Untuk
mencegah pyometra sendiri, kucing betina dapat disteril (ovariohisterectomy)
minimal di usia 6 bulan. Melakukan sterilisasi di usia muda dan saat sehat, lebih
aman dilakukan dibandingkan jika sudah ada infeksi. Hal yang bisa dilakukan
untuk mencegah stump pyometra saat melakukan sterilisasi (ovariohisterectomy),
pastikan semua bagian dari ovarium dan cornu uteri terangkat.
Kesimpulan
Pyometra
jika segera ditangani memiliki prognosa yang baik, namun jika tidak ditangani
dapat menyebabkan kematian karena infeksi yang tinggi dan sepsis. Untuk
pengobatan pyometra dengan obat-obatan seringnya terjadi infeksi berulang,
karena itu lebih disarankan dilakukan tindakan Ovariohisterctomy untuk
mengurangi kemungkinan tersebut. Namun saat tindakan Ovariohisterectomy
pastikan semua bagian ovarium dan cornu uterus terangkat, sehingga mengurangi
kemungkinan adanya Stump Pyometra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar