Kamis, 24 Oktober 2024

STUMP PYOMETRA PADA KUCING TIKUS

 



Etiologi

Pyometra merupakan infeksi yang terjadi di rahim hewan betina. Pyometra biasanya terjadi pada hewan betina yang belum di steril dan di usia di atas 4 tahun. Perubahan hormonal yang berulang menyebabkan dinding rahim menebal, dan jika tidak ada proses kebuntingan dalam jangka waktu yang lama menyebabkan pembentukan kista pada dinding rahim dan menjadi media untuk pertumbuhan bakteri yang masuk ke dalam rahim. Akumulasi bakteri di dalam rahim ini menyebabkan terbentuknya nanah.

Pada kasus yang sangat langka, pada kucing yang telah di steril dapat terjadi pyometra juga, yang disebut “Stump Pyometra”. Hal ini bisa terjadi karena adanya infeksi pada jaringan yang tersisa saat dilakukan sterilisasi

Gejala Klinis

Kucing Tikus datang pada tanggal 6 Juni 2024 dengan keluhan keluar leleran dari vagina beberapa hari ini, sedangkan kucing tikus sudah dilakukan sterilisasi beberapa tahun yang lalu. Saat dilakukan pemeriksaan fisik suhu tubuh normal (38,3oC), dan tidak ada perubahan tingkah laku, makan masih mau, pup juga masih berbentuk.

Diagnosis

Diagnosa stump pyometra dilakukan dengan ultrasonografi untuk melihat kondisi bagian uterus kucing tikus. Saat di lakukan USG terlihat adanya bentukan bulat anechoic pada bagian uterus. Hal ini menandakan adanya isi cairan di dalam lumen uterus.

Setelah itu dilakukan pengecekan darah CBC untuk memastikan kondisi infeksi kucing Tikus. Dari hasil darah mengindikasikan Kucing Tikus sudah mengalam infeksi yang cukup tinggi, dilihat dari nilai WBC yang tinggi di atas nilai normalnya.

Pengobatan

Untuk tindakan pengobatan Stump Pyometra yang paling tepat adalah dengan cara operasi, yaitu bagian yang terinfeksi nanah, diangkat dan dibuang.

Setelah tindakan operasi Kucing Tikus di rawat inap selama 5 hari, selama rawat inap Kucing Tikus diberikan cairan infus, antibiotik, vitamin, obat NSAID, serta salep antibiotik untuk diberikan di daerah luka jahitannya

Pencegahan

Untuk mencegah pyometra sendiri, kucing betina dapat disteril (ovariohisterectomy) minimal di usia 6 bulan. Melakukan sterilisasi di usia muda dan saat sehat, lebih aman dilakukan dibandingkan jika sudah ada infeksi. Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah stump pyometra saat melakukan sterilisasi (ovariohisterectomy), pastikan semua bagian dari ovarium dan cornu uteri terangkat.

 

Kesimpulan

Pyometra jika segera ditangani memiliki prognosa yang baik, namun jika tidak ditangani dapat menyebabkan kematian karena infeksi yang tinggi dan sepsis. Untuk pengobatan pyometra dengan obat-obatan seringnya terjadi infeksi berulang, karena itu lebih disarankan dilakukan tindakan Ovariohisterctomy untuk mengurangi kemungkinan tersebut. Namun saat tindakan Ovariohisterectomy pastikan semua bagian ovarium dan cornu uterus terangkat, sehingga mengurangi kemungkinan adanya Stump Pyometra.


 


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar