Rabu, 16 Oktober 2024

PYOMETRA PADA KUCING LIAR

 


Etiologi

Kucing merupakan salah satu hewan yang banyak populasinya di Indonesia. Dimana kucing sering sekali melahirkan dengan jumlah anak yang banyak sehingga membuat jumlah populasinya terus meningkat, sehingga banyak anak kucing dan induk kucing yang terlantarkan. Karena terlantar, kucing dengan bebasnya berkeliaran di berbagai lingkungan. Sehingga peluang untuk terkena penyakit lebih besar. Pyometra adalah penyakit infeksi rahim sering terjadi pada kucing yang disebabkan bakteri masuk ke dalam rahim saat proses perkawinan tetapi tidak bunting dan pada kucing tua yang tidak hamil setelah beberapa siklus, lapisan rahimnya mungkin terus menebal. Kondisi ini memudahkan kista terbentuk. Lapisan kistik yang tebal ini mengeluarkan cairan yang memungkinkan bakteri tumbuh. Temuan klinis yang paling umum kasus pyometra adalah mukopurulen hingga keputihan berdarah di rahim dan keluar dari vulva. Pyometra terbuka tanda klinisnya berdarah atau keputihan bernanah sedangkan pyometra tertutup kebanyakan tidak ada tanda klinis keputihan tetapi lebih sering mengalami sakit sistemik karena resorpsi racun bakteri dari lumen uterus ke dalam sirkulasi dapat mengakibatkan endotoksemia dan tanda-tanda non spesifik seperti anoreksia, muntah, lesu, penurunan berat badan dan kusam. tidak menunjukkan  Kucing yang mengalami pyometra biasanya pada umur 6 tahun lebih dan 4 minggu setelah masa estrus. Pyometra merupakan penyakit yang fatal karena bisa menyebabkan kematian apabila tidak dilakukan Tindakan medis. 


Gejala Klinis

Pasien datang pada tanggal 12 Agustus 2024 jenis hewan adalah kucing bernama riung dengan kisaran umur 2 tahun yang hidupnya liar. Riung adalah kucing liar yang sering diberi makan oleh pemilik rumah mengamati adanya penurunan kondisi seperti lemas, tidak mau makan selama 1minggu dan sempat melihat ada keluar leleran putih dari vulvanya.  Saat pemeriksaan di ruang poli berat badan riung 2,4 kg, suhu tubuh 40,1 ̊C, body condition score (BCS) 3 (tiga), bersin,  saat dilakukan palpasi abdomen teraba ada bulatan-bulatan kecil yang tidak sama ukurannya, gigi depan ompong dan dehidrasi.


Diagnosis

Diagnosa pyometra dapat diketaui melalui anamnesa, gejala klinis, melakukan pemeriksaan penunjang seperti ultasonografi, radiografi dan analisis darah (whole blood dan kimia darah). Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan mengetahui anamnesa kucing riung dijelaskan diagnosa penyakit yang dialami riung mengarah pyometra kepada pemilik. Untuk memperkuat diagnosa penyakit maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan penunjang ultrasonografi (usg) dan pemeriksaan darah.Pemeriksaan hematologi dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi abnormalitas kondisi yang terjadi pada kucing riung. Hasil pemeriksaan hematologi pada kucing riung menunjukkan bahwa terjadi leukositosis , granulositosis dan trombositopenia. Leukositosis merupakan keadaan peningkatan jumlah leukosit melebihi kadar normal sebagai respon pertahanan  tubuh  terhadap  infeksi. Granulositosis merupakan keadaan jumlah ganulosit yang tinggi dari kadar normal sebagai indikasi adanya peradangan di dalam tubuh pasien Trombositopenia merupakan keadaan jumlah trombosit yang rendah di bawah kadar normal, hal ini dapat terjadi akibat perdarahan atau hemoragi  di dalam  tubuh  pasien.

Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk bertujuan mengetahui adanya bentuk abnormal rahim. Hasil pemeriksaan ultasonografinya terlihat adanya penebalan pada dinding uterus (endometrium) yang ditandai dengan warna putih (hyperechoic). Lumen uterus secara nyata melebar membentuk bulatan yang beraturan dipenuhi cairan anaechoic.


Gambar 1.1
Gambar 2.2

Pengobatan

Kucing riung dilakukan observasi rawat inap selama 3 hari atas permintaan pemilik sambil menunggu keputusan untuk dilakukan tindakan bedah. Selama dirawat inap riung diberikan terapi infus RL 100ml per hari, antibiotik ceftriaxone 1g/ml injeksi intravena dengan jumlah pemberian 0,5ml (2 x sehari) dan vitamin hematodine injeksi intra muscular dengan jumlah pemberian 0,5ml (1 x sehari). Setelah 3 hari, kucing riung setuju dilakukan tindakan bedah. Pembedahan yang dilakukan berupa  tindakan ovariohysterectomy.  Tindakan ovariohysterectomy merupakan tindakan bedah untuk mengangkat ovarium dan uterus. Preoperasi yang diberikan injeksi  intra vena atropine sulfat 0,3ml sebagai premedikasi, injeksi intra vena propofol dengan pelan sebanyak 2,5ml dan pemberian isofluran sebagai anastesinya.Perawatan pasca bedah terapi yang diberikan infus RL 100ml per hari, antibiotik ceftriaxone 1g/ml injeksi intravena dengan jumlah pemberian 0,5ml (2 x sehari), vitamin hematodine injeksi intra muscular dengan jumlah pemberian 0,5ml (1 x sehari), tramadol 1000mg/ml injeksi intra muscular 0,1ml (1 x sehari) selama 3 hari dan vitamin untuk jaringan lupa operasinya ( racikan albumin dan seloxy) selama 7 hari.Kondisi riung pasca bedah mengalami pemulihan yang bagus berupa mau makan sendiri tanpa disuap, jahitan luka menyatu, tidak ada bersin dan aktif.

Gambar 3.3. Rahim sebelum di angkat
                                              Gambar 4.4. Rahim sesudah di angkat
Gambar 5.5. Jahitan menyatu

Pencegahan

Untuk mencegah terjadinya pyometra lebih baik dilakukan steril OH untuk kucing yang berada diluar rumah atau di dalam rumah kalau sudah dewasa.


Kesimpulan

Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan klinis, hematologi darah dan ultasonografi (usg) disimpulkan kucing riung terdiagnosa pyometra tertutup dengan prognosa dibius – fausta. Penanganan yang dilakukan adalah ovariohisterectomy.



                                            
                                                          

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar