Jumat, 25 Oktober 2024

FIP pada kucing BSH indoor

 



Pendahuluan

Feline Infectious Peritonitis (FIP) merupakan salah satu penyakit viral pada kucing yang disebabkan oleh feline corona virus (FCoV). Virus ini dapat menyerang kucing liar maupun kucing domestik. Kasus yang paling banyak dilaporkan terjadi pada kucing jantan dan kucing muda yang berumur dibawah 3 tahun. Kucing yang terinfeksi virus ini bisa berakibat fatal, dengan ataupun tanpa gejala klinis tertentu (Jayanti et al. 2021). Infeksi karena virus FCoV ini diklasifikasikan dalam 2 bentuk utama yaitu bentuk efusif (basah) dan non-efusif (kering). Kedua bentuk tersebut memiliki gejala umum seperti demam, anoreksia, penurunan bobot badan yang signifikan, serta letargi. Bentuk efusi (basah) memiliki tanda klinis dengan adanya akumulasi cairan di dalam rongga abdomen, rongga dada, maupun keduanya. Kucing dengan rongga dada yang terakumulasi cairan dapat menyebabkan kesulitan bernafas, sedangkan kucing dengan akumulasi cairan dalam rongga abdomen menunjukkan adanya pembesaran abdomen secara progresif. 

Penyakit FIP dengan bentuk efusif berjalan lebih cepat dan perut kucing akan membesar akibat timbunan cairan (Widhyari et al. 2018).

Etiologi

Sinyalemen: Seekor kucing BSH (British Short Hair) jantan dewasa berusia diatas 5 tahun bernama Uno. Temuan klinis: Kucing Uno datang dengan kondisi anoreksia, mudah stres, letargi, dan Perut membesar berisi Cairan. Berat badan pasien 5 kg dan suhu badan 39.0 C. Pemeriksaan klinis:

Ditemukan adanya indikasi penumpukan efusi cairan pada rongga abdomen namun secara umum tidak ditemukan kelainan pada sistem genitalia, kardiovaskuler, respirasi. Diagnosa penunjang: Sebagai peneguhan diagnosa pada pasien maka dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang yang meliputi pemeriksaan hematologi, biokimia darah Rapid tes FIP melalui sampel cairan efusi. Diagnosa: Feline Infectious Peritonitis (FIP) Efusif.

Hasil dan Pembahasan

Hasil pemeriksaan darah pada Uno memperlihatkan adanya penurunan RBC dikarenakan penurunan nafsu makan namun untuk hasil lainnya, memperlihatkan hasil yang normal dan tidak ada kelainan pada hasil darah nya (Tabel 1)

Bahkan untuk perbandingan A/G 0.7 yang mengindikasikan Bahwa Uno terlihat sangat sehat dan tidak memperlihatkan kasus FIP, hasil ini dikuatkan dengan pernyataan Jeffery et al. (2012), rasio albumin dan globulin < 0,6 memiliki kemungkinan mengalami infeksi FIP sebesar 25%.

Untuk hasil rontgen Uno (Gambar 1). Terlihat sangat jelas bahwa rongga perut pada Uno terisi efusi cairan yang kemungkinan besar disebabkan oleh virus FIP

Pemeriksaan penunjang lain yang dilakukan oleh Uno adalah rapid FIP menggunakan sampel cairan efusi pada rongga perut Uno. (Gambar 2)

Pengobatan

Pengobatan yang diberikan pada Uno adalah antibiotik Doxyciclin, diuretik furosemid, curcuma, serta antiviral GS441524 dengan nama merek dagang Basmi FIP
Hasil pengobatan selama 1 bulan, Cairan dalam tubuh Uno sudah hilang (Gambar 3) dengan memperlihatkan kondisi yang aktif dan bagus serta nafsu makan yang normal. Sekarang Uno sedang melanjutkan obat antiviral GS441524 selama total 84 hari.




Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, hematologi dan biokimia darah, serta rapid tes FIP, kucing Uno terdiagnosa Feline Infectious Peritonitis efusif. Pengobatan dengan GS441524 selama 30 hari dapat menghilangkan efusi cairan di rongga abdomen tanpa melakukan sedot caira ascites.

Daftar Pustaka

Jayanti PD, Gunawan IWNF, Meidy NLAK, Sulabda P. 2021. Laporan kasus: Feline infectious peritonitis virus pada kucing lokal jantan yang mengalami asites. Buletin Veteriner Udayana. 13(2):
196-205. Jeffery U, Deitz K, Hostetter S. 2012. Positive predictive value of albumin:globulin ratio for feline infectious peritonitis in a midwestern referral hospital population. Journal of Feline Medicine and Surgery. 14(12): 903–905 Widhyari SD, Kusuma BF, Widodo S, Esfandiari A, Wulansari R, Maylina L. 2018. Suspect feline infectious peritonitis pada kucing. ARSHI Veterinary Letters. 2(1) :15-16.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar