Rabu, 16 Oktober 2024

SCABIOSIS PADA KUCING

 



SCABIOSIS PADA KUCING

Kucing adalah hewan yang sangat menggemaskan, apalagi jika bulu kucing terlihat sehat

dan tebal. Pada dasarnya, bulu dan kulit adalah bagian terluar tubuh kucing yang rentan terhadap penyakit yang berasal dari infeksi bakteri, virus, jamur, maupun parasit. Sejumlah masalah lain, misalnya berkelahi saat musim kawin, juga berpotensi menimbulkan penyakit kucing yang memerlukan perhatian khusus. Salah satu penyakit kulit yang sering dijumpai pada kucing peliharaan adalah scabiosis. Apa itu Scabiosis? Scabies adalah peradangan pada kulit kucing yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei dan Notoedres cati. Tungau ini hidup, bersembunyi, dan berkembang biak pada lapisan kulit kucing. Gejala 

umum scabies pada kucing yakni munculnya bercak- bercak kulit yang berkerak, dimulai pada bagian tepi telinga yang meluas ke wajah hingga bagian tubuh lainnya. Bagian yang terdampak tungau scabies akan terasa sangat gatal. Akibatnya, kucing akan terus menggaruk area tersebut hingga muncul luka dan kerontokan bulu. Seperti pasien yang dating ke Klini Hewan Awal Care pada 6 Agustus 2024 bernama Boba, kucing umur 5 tahun ini daaing dengan keluhan penyakit kulit kerak di telinga da ujung hidung.



Setekah melakukan pemeriksaan fisik pada kucing Boba, Dokter Hewan di Awal Care curiga bahwa Boba terinfeksi tungau, lalu dokter melalukan pemeriksaan mikroskopis dengan sample kerak di ujung telinga Boba.
Setelah dilakukan pemeriksaan mikroskopis pada kerak di ujung telinga Boba, terbukti bahwa Boba terikfeksi tungau Notoedres cati yang mengakibatkan penyakit Scabiosis.
Berikut adalah gambar microskopis Notoedres cati yang didapat dari kucing Boba


Gejala khas yang membedakan Scabiosis dengan penyakit kulit lain adalah lessi yang
ditimbulkan, scabies umumnya dimulai dari bagian terluar tubuh seperti ujung telinga, ujung jari kaki, ujung hidung dan ujung ekor lalu merambat ke bagian tengah tubuh. Berbeda dengan penyakit kulit lain yang biasanya penyebarannya acak. Scabiosis pada kucing seringkali disalah artikan sebagai jamur oleh para pemilik hewan, sehingga seting kali
kali obat jamur yang diberikan pada kucing tersebut tidak efektif menangani kasus Scabiosis pada kucing tersebut.

Bagaimana Penanganan Penyakit Scabiosis yang
benar?
Penanganan Scabies dapat dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan antiparasit. Bisa
dilakukan dengan pemberikan antiparasit jangka pendek, yang harus diulang setiap 10 hari sampai Scabies dinyatakan negative, karna antiparasit sendiri bekerja pada tunagu dewasa, sehingga saat telur menetas, kucing harus diberikan antiparasit kembali sehinggal scabies bisa tuntas. atau dengan pemberikan antiparasit dengan masa kerja Panjang sehingga saat
telur tungau menetas, dalam tubuh kucing masih ada dosis obat yang akan mengatasi tungau baru tersebut. Dengan kondisi kucing Boba tersebut Dokter memberikan obat antiparasit tetes komersial yang masa kerjanya selama 3 bulan. Waktu yang dibutuhkan untuk
pengobatan scabies berbeda-beda tergantung tingkat keparahannya. Berikut adalah foto kucing Boba setelah 7 hari dilakukan treatmen.


Jika kucing anda memiliki gejala yang sama dengan kucing Boba, segera konsultasikan ke dokter hewan agar tidak mendapatkan penanganan yang salah.
Terimakasih.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar